Sabtu, 31 Desember 2011

Sop Iga Lada Hitam

Salah satu menu yang cocok untuk memasak tulang iga sapi adalah dengan membuat sop tulang iga, tapi apakah anda pernah menambahkannya dengan lada hitam???
Wuih.... teryata enak juga loh... rasa hangat yang dihasilkan dari lada hitam dan jahe lumer di tenggorakan kita... Mari kita coba membuatnya.

Bahan:
  1. 1/2 kg tulang iga segar
  2. 2 buah kentang
  3. 3 buah wortel
  4. Daun bawang seledri secukupnya
  5. 1/2 buah tomat
Bumbu yang dihaluskan:
  1. 5 siung bawang putih
  2. 10 siung bawang merah
  3. 1 sendok lada putih
  4. 1 sendok lada hitam
  5. 1/8 pala
  6. 2 ruas Jahe
  7. Garam
Bumbu yang di iris:
  1. 2 siung bawang putih
  2. 4 siung bawang merah
Cara membuat:
  1. Tumis bumbu halus hingga kekuningan
  2. Rebus tulang iga beserta tumisan bumbu
  3. Setelah tulang iga empuk masukan wortel dan kentang yang sebelumnya telah dipotong- potong terlebih dahulu
  4. Setelah semua akan matang masukan irisan daun bawang seledri, tomat, gula, dan penyedap rasa, kemudian angkat dan taburi dengan irisan bawang goreng
________________________ Selamat Mencoba _____________________

Sabtu, 17 Desember 2011

Resep MPASI: Bubur Merah 4 Rasa

Sikecil susah makan?
Bosan dengan makannya yang itu-itu saja???
Apa ia ingin merasakan berbagai rasa pada makannya?
Mari kita coba buat berbagai varian rasa pada MPASI-nya...

Bahan:
  1. 2 sdk makan tepung beras merah
  2. 2 buah ceker ayam (bisa diganti dengan paha atau dadanya)
  3. 1 buah wortel ukuran sedang
  4. 1 buah labu siem ukuran kecil
  5. 1/4 jagung manis ukuran sedang
  6. 250 ml air
Cara memasak:
  1. Rebus ceker kemudian ambil kaldunya
  2. Parut wortel, labu siem, dan jagung manis
  3. Masukan tepung beras merah, kaldu, wortel, labu siem, dan jagung manis aduk hingga matang dan mengental (sekitar 10-15 menit), kemudian angkat dan sajikan.
___________________ Selamat Mencoba _______________________

RESEP MPASI: BUBUR ATI LABU KUNING

Untuk para ibu dan ayah yang merasa kebingungan membuat olahan ati untuk sang buah hati yang baru belajar mencicipi MPASI... ada baiknya mencoba resep saya yang satu ini dijamin sikecil akan suka.

Bahan:
  1. 2 sdk mkn tepung beras (beras merah/ putih atau bisa keduanya)
  2. 1/2 ati ayam
  3. Labu kuning secukupnya
  4. 250 ml air/ susu
Cara membuat:
  1. Rebus ati ayam hingga matang kemudian ambil kaldunya
  2. Parut labu kuning
  3. Masukan kaldu ati, parutan labu kuning, dan tepung beras aduk-aduk hingga mengental (sekitar 10-15 menit), angkat dan tiriskan.
Note:
Untuk si kecil yang baru belajar makan ada baiknya ati yang diberikan hanya berupa kaldunya saja hal ini dikarenakan bau ati yang amis akan membuat si kecil malahan tidak mau makan. Untuk porsi atinya sendiripun dapat ditambah secara bertahap.

______________________ Selamat Mencoba _____________________

Kamis, 14 Juli 2011

Contoh Games Kreatif

Games atau permainan merupakan aktivitas fun yang terlihat seperti permainan belaka, namun sebenarnya dalam sebuah training games ini berfungsi untuk membantu trainer menyampaikan materi sehingga mempermudah peserta memahami isi training atau materi yang sedang dibahas (insightful).

Games dapat berbentuk games kreatif, motifasi, dan sebagainya. Untuk pembahasan kali ini, saya akan memberikan contoh games kreatif yang pernah saya dapatkan ketika saya mengikuti acara Training for Trainer "Smart Training To Be a Smart Trainer" pada tahun 2007.

Lesson Plan:

  1. Tema
    Kreativitas

  2. Objek
    Mahasiswa

  3. Objektive
    • Peserta dapat menjelaskan apa itu kreativitas
    • Peserta dapat berpikir kreatif
    • Peserta dapat mempraktekan dan mengaplikasikan kreativitas lewat permainan

  4. Materi
    • Pengertian kreativetas
    • Games yang berhubungan dengan kreativitas
    • Teknik kreatif
    • Beradaptasi (membaca situasi), mampu menghargai pemberian orang lain sebesar apapun ---} role play ada yang berperan sebagai pengamen dan yang diamen

  5. Metode
    Cara dan teknik penyampaian materi training yang digunakan games dan simulasi-simulasi dilakukan setelah materi selesai disampaikan lewat games, setelah itu dilakukan evaluasi

  6. Waktu
    50 menit

  7. Media
    Seluruh anggota badan

  8. Kegiatan

    • Opening

      Untuk membuat kelas fokus, attention, dan interest sehingga peserta dapat digiring menuju pembelajaran
      • Ice breaking: "Besar-kecil" atau bernyanyi bersama dengan lagu yang berbeda:

        1. Peserta berdiri menghadap trainer dan pandangan fokus pada trainer
        2. Kemudian trainer menjelaskan aturan permainan, sebagai berikut:
          "Perhatikan jika saya menyebutkan kata (stimulus) "SEMUT" maka tangan kita membuat lingkaran "besar" dan jika saya menyebutkan kata "GAJAH" maka tangan kita membentuk lingkatan "kecil"
        3. Penyebutan kata (stimulus) makin lama makin cepat frekuensinya

    • Penyampaian materi

      Untuk meyampaikan materi dimulai dari penilaian games yang berhubungan dengan kreativitas yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas seorang anak untuk bisa berpikir secara kreatif pada saat situasi yang mendesak walaupun sebaiknya lebih bagus pada saat kapanpun kreativitas itu dapat dimunculkan.

      Jenis games baiknya yang dapat memunculkan madness dan mind storming, misalnya:

      • Bernyanyi dengan nada yang berbeda
        Peserta sebelah kanan diminta menyanyikan lagu "topi saya bundar" dengan nada "burung kakak tua" dan peserta sebelah kiri menyanyikan lagu "potong bebek angsa" dengan nada "pelangi-pelangi"

        Tujuan: untuk melatih konsentrasi

      • Merangkai kata
        Kelompok pertama diminta untuk melanjutkan kata-kata terakhir yang telah diucapkan oleh trainer dalam sebuah kalimat, begitu juga sebaliknya

        kelompok selanjutnya harus mengucapkan kalimat yang terdiri dari bagian kalimat yang terdiri dari bagian kata terakhir yang telah diucapkan kelompok sebelumnya (kelompok pertama), dan begitu seterusnya sampai ada kelompok yang tidak bisa melanjutkan kata

    • Evaluasi dan summary
      • Simulasi untuk menerapkan materi

        Devinisi kreatifitas
        1. Merupakan suatu kapasitas untuk menciptakan ssesuatu yang orisinil, yang berlaku untuk apapun yang dilakukan orang
        2. Aktifitas kognitif ataupun prose berfikir yang menghasilkan gagasan yang baru dan berguna
        3. Kreatif, merupakan kemampuan menggunakan seluruh lapisan otak (kanan-kiri, depan-belakang) untuk meng-create sesuatu atau menciptakan sesuatu baik itu konsep ataupun karya yang berbeda tapi berkualitas

        Teknik kreatif
        1. Seni menyeruak
          Semakin banyak informasi yang anda miliki tentang sebuah masalah
        2. Belajar dari resiko
          Belajar dari kesalahan
        3. Kecemasan adalah kaki tangan kreatifitas
          dalam keadaan terdesak, panik dapat memaksa memunculkan kreativitas

Sumber
Tugas Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: 2007
Training for Trainer "Smart Training To Be a Smart Trainer", Jakarta" 2007.

Modalitas Menjadi Trainer Handal

Siapa yang tidak ingin menjadi seorang trainer yang handal?? Setiap trainer pasti menginginkannya, karena selain kita bahagia orang lain dapat berubah dan meningkatkan kemamuan mereka karena kita, dan tidak dapat dipungkirin bahwa akan banyak tawaran yang akan kita dapatkan yang akhirnya semua bermuara pada peningkatan tarap hidup.

Untuk menjadi seorang trainer yang handal, ada bainya kita memiliki modal yang antara lain:
  1. Creative
    Kreatif, merupakan kemampuan menggunakan seluruh lapisan otak (kanan-kiri, depan-belakang) untuk meng-create sesuatu atau menciptakan sesuatu baik itu konsep ataupun karya yang berbeda tapi berkualitas

    Misalnya:

    Dalam membuat suatu games, ada baiknya kita menciptakan sendiri sebuah games baru yang kreatif yang memiliki hikmah yang terkait dalam materi yang kita sampaikan walaupun banyak games yang sekarang bayak terdapat di dalam buku-buku atau internet.

    Dengan kata lain bagaimana kita membuat games yang murah dan mudah tanpa harus menguras kantong namun tetap kreatif dan sesuai materi.

  2. Intelligence
    Intelligence disini merupakan kemampuan membuat konsep tentang sesuatu yang baru kemudian mengaplikasikannya ke dalam aktivitas yang nyata. Dimana kita dituntut untuk dapat perpikir taktis dan strategis

  3. Madness
    Madness atau kegilalan yang dimaksud adalah dimana seorang trainer yang handal adalah mereka yang sanggup berpikir, bertindak diluar kebiasaan di luar kebiasaan orang yang biasa.

    Misalnya:

    Walaupun bayak terdapat contoh games, tapi ia lebih memilih membuat games baru dengan mengandalakan kreatifitas, intelligence, dan madnessnya sehingga games yang dihasilkan berbeda dengan trainer yang lain dan hal ini juga dimaksusd agar peserta tidak jemu karena games yang dia terima merupakan games yang belum pernah ia dapatkan pada training-training sebelumnya.
Note;
Untuk mengetahui secara mendalam modal yang harus dimiliki oleh seorang trainer, ada baiknya anda juga meliat posting sebelumnya yang memuat tentnag ice breaking, games, dan simulasi pada posting di bawah ini:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/ice-breaking-games-dan-simulasi.html



Sumber:
Ghufron, M. Mikail. Disampaikan Pada Training for Trainer FP2I, FPsi UIN Jakarta. Jakarta: 12 April 2007

Ice Breaking, Games, dan Simulasi

Pengadaan training atau pelatihan dapat bertujuan untuk mengulang kembali pelatihan yang telah dilakukan pada training yang telah lalu ataupun mengenal training yang baru yang semuanya bermuara untuk meningkatakan performa ataupun keterampilan seseorang.

Dalam training kita sering mendengar kata-kata seperti ice breaking, games, dan simulasi. Sebenarnya apasih ketiga kata tersebut??

Ice breaking, games, dan simulasi merupakan suatu alat atau sarana untuk membantu pesrta memahami materi yang disampaikan oleh trainer pada saat training berlangsung. Nah.. untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu.

Ice Breaking

Secara bahasa ice breaking berarti memecah kebekuan. Dan dalam istilah training ice breaking merupakan salah satu cara untuk membuat peserta atau audiens tidak merasa jemu saat training berlangsung, dengan kata lain ice breaking berfungsi sebagai intermezo yang tetap memiliki makna yang dapat diambil.

Ice breaking biasa dilakukan pada kondisi audiens yang antara lain:
  • Terlihat peserta ada yang menguap atau mengantuk
  • Suasana sudah mulai jenuh
  • Suasana gaduh
Con ice breaking:
  1. Meminta peserta untuk berdiri dan mengikuti gerakan trainer (misalnya menggoyang-goyangkan badan atau memijat teman di sebelahnya)
  2. Memberikan soch terapy (misalnya suara dikencangkan atau hentakan suara)
Games

Games atau permainan merupakan aktivitas fan yang terlihat seperti permainan belaka, namun sebenarnya dalam sebuah training games ini berfungsi untuk membantu trainer menyampaikan materi sehingga mempermudah peserta memahami isi training atau materi yang sedang dibahas (insightful). Dan yang terpenting dalam games adalah hikmah dari games tersebut.

Con:
Dalam training yang memuat materi tentang kreativitas salah satu gamesnya misalnya:
  • Setiap peserta diwajibkan menyentuh kursi dengan tiga bagian tubuhnya (anggota badannya) dan tidak boleh sama satu dengan yang lainnya
Simulasi

Simulasi dapat didefinisikan sebagai aktivitas mempratikan sebuah prilaku yang sudah dikondisikan. Serupa dengan games dan ice breaking, simulasi juga bertujuan untuk memudahkan peserta untuk memahami materi yang disampaikan, hanya saja simulasi lebih bersifat serius dan peserta diajak untuk melakukan sesuatu yang terdapat dalam materi tersebut.

Con:
  1. Simulasi problem solving
  2. Simulasi membuat suatu masakan
Dari semua paparan diatas, ice breaking, games, dan simulai merupakan suatu alat yang digunakan oleh trainer untuk memudahkan audien atau peserta dalam memahami materi yang disampaikan dan oleh karena itu debriefing dan pengambilan kesimpulan dari ice breaking, games, dan simulasi yang paling menentukan keberhasilan seorang trainer dalam menyampaikan suatu materi.

Nota:
Untuk contoh games kreatif silakan klik blog sebelumnya di
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/contoh-games-kreatif.html

Sumber:
Ghufron, M. Mikail. Disampaikan Pada Training for Trainer FP2I, FPsi UIN Jakarta. Jakarta: 12 April 2007

Kamis, 07 Juli 2011

Pengertian Berpikir dan Berpkir dalam Perspektif Islam

Awalnya orang beranggakan bahwa berpikir itu ditentukan oleh anggapan, karena menurut mereka proses berpikir semata-mata merupakan pertautan tanggapan-tanggapan secara mekanis, sehingga orang yang berfikir itu sifatnya pasif.

Namun pada era psikologi sekarang, orang yang berpikir sebenarnya tidak diam (pasif) tetapi jiwanya juga aktif berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan. Oleh karena itu, pada era ini orang yang berfikir lebih tepat dikatakan dinamis

Menurut M Alisuf Sabri dalam bukunya "Pengantar Psikolgi Umum dan Perkembangan", orang berpikir untuk:
  1. Melakukan kegiatan kearah penyelesaian suatu problem/ persoalan
  2. Melakukan pemecahan persoalan dengan menggunaan pengalaman- pengalaman yang pernah ada pada diri kita
  3. Berfikir merupakan suatu akta psikis yang dinamis, dimana individu yang merupakan penggerak prosesnya
  4. Berfikir merupakan suatu kegiatan psikis yang bersifat perlambangan
Namun selain itu, berpikir juga merupakan:
  1. Pembentukan konsep
  2. Orang berfikir karena adanya rasa ingin tahu
  3. Adanya proses kognitif dalam berpikir
  4. Untuk menemukan sesuatu yang baru
  5. Membuat hubungan yang satu dengan yang lainnya
Secara umum, berpikir dapat dikatan sebagai kemampuan untuk menghubung-hubungkan (asosiasi) sesuatu dengan sesuatu yang lainnya untuk memecahkan suatu persoalan atau permasalahan.

Menghubung-hubungkan disini merupakan menghubungkan sesuai dengan yang kita inginkan dan faktor psikologisnya dimana hubungannya diputuskan pada saat berpikir. Hasil dari menghubung-hubungkan antara lain:
  1. Memecahkan masalah
  2. Gagasan-gagasan
  3. Idea-idea
Macam-macam berpikir:
  1. Directed thinking
    • Lebih nyata
    • Realistis
    • Empiris
    • Berfikir terarah dan memiliki tujuan

  2. Non directed thinking
    • Berpikir autistic, dimana pemikirannya sangat pribadi dan tanda-tanda yang digunakan mempunyai arti
      Con:

      Mimpi dan fantasi
Cara penarikan kesimpulan dalam berpikir:
  1. Deduktif
    • Umum- Khusus
    • Silogisme
    • Memerlukan kriteria-kriteria pengukuran yang butuh observasi ditail untuk berpikir secara kualitatif

  2. Induktif
    • Dari suatu peristiwa ke hal yang umum (Khusus- Umum)

  3. Evaluatif
    • Tepat atau tidaknya suatu gagasan
    • Berpikir kritis
    • Menilai baik-buruknya

  4. Analogis
    • Berpikir kira-kira sama atau tidaknya hal yang satu dengan yang lainnya (membandingkan)

Langkah-langkah dalam berpikir yaitu:
  1. Kesadaran akan adanya problem
  2. Pengumpulan data mengenai problem yang sedang dihadapi
  3. Penyusunan hipotesis
  4. Pengujian kebenaran hipotesis
Dalam islam, langkah-langkah berpikir terlihat jelas tertulis dalam Al-Quran yaitu antara lain:
  1. Q. S Al-An'am (6) ayat 74-79
  2. Q.S Ash-Saffat (37) ayat 95, yang berbunyi:

    "Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu?""

  3. Q.S Al-Anbiya (21) ayat 66-67, yang berbunyi:

    "Dia (Ibrahim) berkata, "Mengapa kamu menyembah selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kamu?""

    "Celakalah kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah! Tidakkah kamu mengerti?"
Dalam berpikir, tidak jarang kita mengalami kesalahan dalam penarikan sebuah kesimpulan akan sesuatu yang mana hal ini disebabkan antara lain oleh:
  1. Kesalah formal (batas-batas)
    • Kesalahan ini dalam bentuk, urutan, dan kontruksi
    • Orang yang mengalami gangguan mental adalah orang yang mengalami akumulasi dari luka lama yang kemudian dipicu oleh luka baru. Dimana ada kalanya kita keluar dari batas-batas untuk menemukan sesuatu yang baru

  2. Kesalahan material (isi)
    • Terjadi karena kita tidak mengenali masalah
    • Tidak dapat memecahkan masalah akibat ketidak tepatan dalam memecahkan masalah
Adapun kesalah dalam penerikan kesimpulan menurut perspektif islam tertulis ada Al-Quran yang antara lain:
  1. Q.S Al-Furqan (25) ayat 14 yang berbunyi:

    " (Akan dikatakan kepada mereka), "JAnganlah kamu mengharapkan pada hari ini satu kebinasaan, melaikan harapkanlah kebinasaan yang berulang"".

  2. Q.S Al-Isra (17) ayat 46 yang berbunyi:
    "Dan kami jadikan hati mereka tertutup dan telinga mereka tersumbat, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila engkau menyebut Tuhanmu saja dalam Al-Quran, mereka berpaling ke belakang melarikan diri (karena benci)"
Dalam berpikir, sering juga kita dipengaruhi oleh sesuatu. Adapun hal-hal yang mempengaruhi berpikir antara lain:
  1. Motivasi
    • Apabila motivasi rendah maka kita akan menjadi malas
    • Apabila motivasi kita sedang tinggi maka akan membatasi pleksibilitas
  2. Kepercayaan atau sikap yang salah (hal-hal yang formal)
  3. Kebiasaan
  4. Emosi


Sumber:
Sabri, M. Alisuf. 1993. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Departemen Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya. Surakarta: Media Insani Publishing.
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi. JAkarta 2005

Selasa, 05 Juli 2011

Pengertian Lupa dan Teori Lupa

Duh maaf gw lupa ni...!!!??, kita sering sekali mendengar kata-kata ini atau bahkan mengatakan sendiri kata-kata tersebut apabila kita tidak mengingat sesuatu atau lupa akan sesuatu.

Sesungguhnya tidak ada yang mempunyai ingatan yang lemah karena semua itu adalah kemampuannya untuk menggoorganisasikan otaknya, hanya saja ingatan yang lemah dapat disebabkan karena kelainan dalam pemprosesan informasi. Dan semakin banyak tidur, maka semakin sulit kita mengkinerjakan otak karena kita banyak menghirup zat asam disaat tidur.

Menurut Irwanto dalam bukunya Piskologi Umum, lupa merupakan suatu gejala di mana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. Ada lima macam teori tentang lupa yang akan kita bahas, adapun teori tersebut yaitu:
  1. Decay theory
    Teori ini beranggapan bahwa memori akan semakin aus dengan berlangsungnya waktu bila tidak diulang kembali (rehearsal). Atau secara sedehananya kita akan lupa bila kita tidak mengingat-ingat atau mengulang kembali sesuatu

  2. Interference theory
    Terjadinya lupa dapat disebabkan karena:
    • Terjadinya penumpukan memori
    • Terpengaruhnya atau tercampurnya informasi yang satu dengan informasi yang lainya. Terpengaruh atau tercampurnya informasi dapat dibedakkan menjadi dua, yaitu:
      • Interferensi retroaktif:
        Informasi yang baru menyebabkan susahnya kita mengingat informasi yang lama
      • Interferensi proaktif
        Dimana informasi yang sudah tersimpan di memori jangka panjang mempersulit masuknya informasi yang baru

  3. Retrieval failure
    Teori ini beranggapan bahwa lupa atau kegagalan mengingat disebkan karena kurang memadainya petunjuk

  4. Motivated forgetting
    Menurut teori ini, hal-hal yang tidak menyenangkan cendrung untuk dilupakan

  5. Gangguan fisiologis
    Selain empat teori diatas, gangguan fisiologis ternyata juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa, misalnya pada orang yang terkena amnesia, dimana lupa dapat terjadi karena adanya gangguan pada engram (perubahan fisik di bagian otak yang disebabkan olah faktor-faktor biokimiawi otak).

    Amnesia dapat dibagai menjadi dua, yaitu:
    • Amnesia retrogad
      Lupa akan informasi yang telah lalu

    • Amnesia anterograd
      Lupa akan informasi yang baru saja diterima
Setiap orang pasti menginginkan memiliki daya ingat yang tinggi dan cendrung menghindari lupa karena tidak jarang kita memperoleh kerugian dari lupa, misalnya saja ketika kita lupa mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan saat itu juga. Nah untuk meningkatkan kemampuan mengingat ada baiknya kita melakukan hal-hal dibawah ini, yang antara lain:
  1. Retrieval atau melakukan pengulangan
    Con:

    Agar tidak lupa dengan perkalian Ana mencoba belajar berhitung tentang perkalian kembali

  2. Ketika kita ingin mengkoorganisasikan otak kita, maka agar mudah kita harus mengaitkan sesuatu dengan konteks-konteks tertentu, seperti ruang, tempat, perasaa, nama dll. Atau secara sederhanya peristiwa tertentu kita beri arti agar mudah mengingat
    Con:

    Pelangi terjadi setelah turun hujan.

  3. Mengkoorganisasikan informai sedemikian rupa sehinga dapat diingat kembali misalnya dengan menggunakan jembatan keledai dan Jost
    Con:

    • Jembatan keledai: TNI (Tentara Nasional Indonesia)
    • Teknik jost: 12 x 1 lebih baik daripada kita harus menyebutnya 1 x 12
Note:
untuk mengingatkan teori mengenai memori silakan klik di:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/sistem-memori-pada-manusia.html


Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo
Catatan "Pengantar Psikologi" Jakarta: 2005

Senin, 04 Juli 2011

Sistem Memori Pada Manusia

Memori merupakan:
  • Kemampuan seseorang untuk mengubah informasi menjadi simbol-simbol untuk disimpan yang pada suatu saat akan dipanggil kembali untuk digunakan atau secara sederhana dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menyimpan informasi sehingga dapat digunakan digunakan kembali
Model-model ingatan:

Input (sensori) --} SM --} STM --} LTM --} M Out put

  1. Input (sensori)
    Rangsangan yang diterima oleh indera yang kemudian akan diteruskan sebagai informasi ke sistem memori selanjutnya
  2. Sensori Memory (SM)
    Proses penyimpanan memori melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlangsung dalam waktu yang pendek

    Con:

    Matikan lampu disebuah ruangan namun hidupkan lilin di sudut ruangan, kemudian tutup mata sebentar lalu buka dan dekatkan tangan anda ke lilin tersebut, kemudian tutup lagi, disaat itu terlinntas bayangan tangan anda beberapa detik
  3. Memori jangka pendek (STM)
    Suatu proses penyimpanan memori sementara. STM ini sering juga disebut dengan working memory karena informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama informasi itu masih dibutuhkan

    Con:

    Ketika kita berkenalan dengan seseorang di halte, mungkin saat itu kita hafal nama orang tersebut, namun bisa saja lupa setelah beberapa saat bila kita tidak lagi berhubungan dengan orang tersebut
  4. Memori jangka panjang (LTM)
    Suatu proses penyimpanan informasi yang permanen. Memori jangka panjang ini berasal dari memori jangka pendek yang selalu diulang-ulang dan berkesan bagi individu sehingga informasi yang ia terima dapat bersifat permanen dan bila suatu saat ia butuhkan maka akan teringat lagi
  5. Memory Output
    Memori ini merupakan memori yang dikeluarkan
Proses memori:
Input --} persepsi --} analisis --} analisa arti input

  • Persepsi: pemberian arti
  • Analisis: Pembuatan kode
Memori memiliki beberapa tahap, adapun tahapan-tahapan memori yaitu:
  1. Acquistion
    Mengambil persepsi untuk diseleksi atau dipilih sesuai dengan kehendak
  2. Storage
    Penyimpanan informasi yang telah diseleksi agar dapat dipanggil kembali
  3. Retrival
    Pengambilan ingatan kembali (peristiwa ricall)
Note:
Jika ingin mengetahui tentang teori lupa silakan klik di:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/pengertian-lupa-dan-teori-lupa.html

Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo
Catatan "Pengantar Psikologi" Jakarta: 2005

Minggu, 03 Juli 2011

Tumis Kangkung Cah Udang

Bahan:
  1. 3 ikat kangkung (cukup untuk 4-5 orang)
  2. 1/16 kg udang sedang
Bumbu:
  1. 1/4 sndk mkn terasi matang
  2. 4 siung bwng merah
  3. 2 siung bwng putih
  4. 3 buah cabe merah
  5. 1/4 buah tomat
  6. 1 lembar daun salam
  7. Garam
  8. Gula
Cara memasak:
  1. Rendam udang segar dengan air dan garam kurag lebih 10- 15 menit, kemudian masak hingga matang (jangan terlalu kering)
  2. Iris cabe, bawang, dan tomat, kemudian tumis dengan terasi, daun salam , garam dan gula hinngga wangi
  3. Masukan udang kemudian kangkung hingga rata dan beri sedikit air. setelah matang angkat dan sajikan

______________________ Selamat Mencoba ____________________

Macam-macam Teori Emosi

Melanjutkan pembahasan kita mengenai emosi sebelumnya, untuk kali ini saya akan membahas tentang teori-teori yang dikemukakan oleh para tokoh untuk menjelaskan mengenai emosi. Adapun teori tersebut antara lain:
  1. William James (Fisik --: emosi)
    Emosi menurutnya timbul dari perubahan fisiologis yang terjadi sebagai respn terhadap situasi yang menakutkan
    Con:

    Ditengah jalan Widyan terpeleset kulit pisang sehingga ia terjatuh dan merasa sakit, setelah tu ia berdiri dengan rasa malu

  2. Walter Cannon
    • Menurutnya perubahan fisik cendrung tidak berbeda dari emosi yang satu ke emosi yang lain, yang membedakan hanya individu yang mengalami
    • Organ internal merupakan strukstur reaktif yang peka karena itu tidak memenuhi sarat pada sember emosi
      Con:

      Jantung berdebar-debar bukan hanya karena emosi, tapi bisa saja karena ia mengidap suatu penyakit
    • Segala sesuatu yang menimbulkan reaksi fisik bukan reaksi yang sebenarnya
      Con:

      Jalan yang sempoyongan pada pemakai narkoba
    • Menurutnya yang mempengaruhi terjadinya emosi pada manusia adalah hipotalamus

  3. Cannon- Bard
    • Reaksi fisik dan emosi bersamaan
    • Bard: bukan hanya hipotalamus yang mempengaruhi emosi pada seseorang namun juga karena adanya talamus

  4. Teori kognitif
    • Tokoh: Schachter dimana ia mengatakan bahwa emosi merupakan fungsi interaksi antara faktor kognitif dan keadaan keterbangkitan fisiologis
    • Emosi dipengaruhi oleh kognitif
    • Cara individu menggambarkan emosinya biasanya adalah dengan menggambarkan apa yang membuat mereka emosi dan reaksi badan yang dirasakan, serta kesulitan dalam menghadapi hal tersebut

  5. Tingkat keterbangkitan emosi
    • Dengan tingkat keterbangkitan emosi yang rendah, seseorang siap dan berminat bila diberikan tugas
    • Penampilan optimal pada tingkat keterbangkitan emosi yang sedang
    • Emosi yang terus-menerus dapat menyebabkan psikosomatis

  6. Pengukuran emosi
    • Emosi dapat diukur dengan menggunakan Galvanic Skin Response (GSR)
    • GSR ini merupakan indikator kepekaan dari perubahan dalam keadaan emosi
    • Perubahan fisik dapat dilihat waktu emosi terangsang elektroda yang ditempelkan pada kulit (mis: telapak tangan) yang dihubungkan dengan galvanometer

Sumber:
Catatan matakuliah "Psikologi Umum" Jakarta 08/ 04/ 04

Note:
Untuk memperjelasa pembahasan mengenai emosi silakan lihat pembaasan sebelumnya di:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/pengertian-respon-fisiologis-dan-fungsi.html

Pengertian, Respon, dan Fungsi Emosi

Banyak orang salah kaprah menyebut emosi dengan perasaan, padahal emosi itu disertai dengan reaksi fisiologis sedangkan perasaan tidak disertai dengan refleks fisiologis, intensitasnya lebih rendah dari emosi, dan berhubungan dengan kegiatan sehari-hari.

Emosi merupakan:
  1. Stir up of filling (Perasaan yang meluap-luap)
  2. Emosi sulit diukur
  3. Bersifat spontan (berasal dari dorongan alam bawah sadar)
  4. Memberi makna pada tingkah laku kita
  5. Tidak sama dengan orang lain (autentik: khas)
  6. Sumber energi (con: apabila kita ingin bekerja)
  7. Inisiatif bila ingin sesuatu
  8. Kebijakan intuitif (suara hati) untuk mempertimbangkan banyak hal melalui dasar hati. Orang yang cerdas bila intuitifnya berjalan dengan baik. Jika emosi terkontrol atau matang maka tingkah laku dapat terkendali
Perubahan tubuh pada saat emosi dipengaruhi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar endogrin. Dimana saraf simpatik terjadi pada keadaan marah dan saraf parasimpatik terjadi pada keadaan normal. Reaksi fisik pada saat emosi tidak disadari (internal) dan ekspresi fisik disadari (eksternal). Adapun respon fisiologis tubuh bila terjadi emosi berupa, antara lain:
  1. Denyut jantung meningkat (berdebar cepat)
  2. Nafas semakin cepat
  3. Respon pupil mata membesar
  4. Sekresi air liur berkurang sedangkan keringat meningkat (bayak mengeluarkan keringat)
  5. Terjadi respon pilomotor (bulu-bulu berdiri: dalam keadaan takut)
  6. Pencernaan tidak normal (sering terjadi mual atau diare
  7. Banyak BAK
  8. Kadar gula darah meningkat (untuk menyiapakn energi)
  9. Ketegangan otot dan gemetar
  10. Pembuluh darah membesar
  11. Darah cepat membeku ketika luka
Ekspresi emosi:
  1. Ekspresi wajah
    • Darwin: diwarisi
    • Ekspresi pada tahun pertama disebabkan oleh menstruasi
    • Dari keadaan primitif ini berkembang menjadi delight: Kualitas positif yang tidak ada sebelumnya
    • Usia kurang lebih 5 bulan
      1. Anger
      2. Disfungsi: delight dan stress
    • Usia kurnag lebih 7 bulan: berupa ketakutan (fear)
    • Usia 10-12 bulan : elation dan offection dari delight
  2. Peran belajar
    Bentuk-bentuk konvensional "bahasa emosi" yang terdapat dalam suatu lingkungan
Fungsi-fungsi emosi:
  1. Memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam penalaran
    Con:

    Terlalu cinta
  2. Memiliki keunggulan yang meliputi kehidupan mental. Emosi memiliki keterkaitan dengan motivasi
    Con:

    Orang yang terlalu benci bisa membunuh
  3. Ikut memutuskan bagaimana bagian otak lainnya melangsungkan fungsinya
  4. Memiliki pengaruh yang sangat luas
    Con:

    Dalam bidang pekerjaan

Sumber:
Catatan matakuliah "Psikologi Umum" Jakarta 08/04/04

Perkembangan manusia (Periode Prenatal - Old Age)

Pada pembahasan kali ini, saya akan membahas tentang pekembangan manusia dalam rentang ia sejak periode dalam kandungan (prenatal) hingga periode usia lanjud (old age). Namun di sini saya hanya menguraikan tentang ciri-ciri yang menonjol dan faktor-faktor penting yang harus diperhatikan pada periode ini.
  1. Periode dalam kandungan (prenatal)
    Pada periode ini terjadi perkembangan:
    • Pengalihan ciri-ciri genetis kedua orang tua
    • Pembentukan organ tubuh
    • Pengaruh fisik dan psikologis ibu
  2. Periode bayi
    Periode ini mencangkup beberapa periode perkembangan yang pendek, yaitu:
    1. Orok (infancy):
      • Periode ini berkisar antara 0- 2 minggu
      • Bayi belum bisa melihat
      • Dimana pada kurang lebih 30 menit masa kelahiran bayi masih bersatu dan bergantung pada ibunya (dartunalat)
      • Pada masa ini terjadi pemotongan plasenta (neonatal)
      • Terjadi penyesuaian yang radikal (periode terpendek)
        Con:

        Bayi mencoba bernafas walaupun belum teratur.
      • Pola prilaku bersifat tanpa arti dan kurang terkendali
        Con:

        Menggerak-gerakan tangan dan kaki
      • Ada prilaku spesifik untuk refleks, termasuk beberapa jenis refleks yang terjadi bila ada rangsangan dari luar
    2. Babyhood
      • Periode ini berkisar antara 0- 2 tahun
      • Pada masa ini terjadi pembentukan kepribadian
      • Usia terjadinya perubahan dan pertumbuhan yang amat cepat
        Con:

        Berat badan bertambah
      • Munculnya individualitas
      • Belajar mengenal orang lain diluar ibunya
      • Belajar bersosialisasi
      • Peran seksual
      • Keingintahuan yang besar
      • Tumbuhnya keativitas
  3. Periode anak-anak awal (early childhood)
    • Masa ini berkisar antara 2 - 6 tahun
    • Pada periode ini orang tua merasa sulit mengatur anak- anak mereka karena anak cenrung nakal
    • Penguasaan tangan dan kaki semakin baik, anak cendrung secara tetap melaksanakan pekerjaan dengan satu tangan (handness)
    • Kemampuan bahasa menjai lebih baik, anak lebih cerewet (chatterbox age)
    • Anak berinteraksi dengan temannya (berkelompok)
    • Anak belajar keterampilan:
      1. School skills
        Keterampilan yang diajarkan di sekolah
        Con:

        Belajar membaca dan menulis
      2. School help skills (membantu orang lain)
      3. Self help skills (mengurus dirinya sendiri)
        Con:

        Memakai celan dan baju sendiri
  4. Periode anak-anak akhir (late childhood)
    • Periode ini berkisar pada usia 6 tahun hingga organ-organ seksualnya matang
    • Perempuan: 12 - 13 tahun
    • Laki-laki: 14-15 tahun
    • Anak jauh lebih mandiri
    • Norma-norma moral yang tadinya absolot di rumah menjadi lebih relatif oleh karena itu anak menjadi suka membantah dan membandingkan
  5. Periode pubertas
    • Organ reproduksi matang (sudah siap bereproduksi)
    • Daya tarik heteroseksual lebih kuat (suka pada lawan jenis)
    • Muncul tanda-tanda seksual sekunder
    • Pada wanita terjadi haid pertama (menarce)
    • Pada pria terjadi mimpi basah (wet dream)
    • Tubuh mengalami pertumbuhan dengan cepat
    • Selalu ingin menyendiri (negativisme)
    • Bosan dengan berbagai aktivitas yang biasa dilakukan (ingin mencari jati diri dan tidak puas dengan apa yang dia dapat)
    • Hidup seenaknya
    • Sikap yang selalu bertentangan (antagonistik)
    • Suasaana hati mudah berubah
    • Kurang pede, misalnya karena mempunyai banyak jerawat
    • Mudah tersinggung
  6. Periode remaja (adolescence)
    • Remaja awal 13- 17 tahun
    • Remaja akhir 17- 18 tahun
    • Klimaks dari periode-eriode sebelumnya
    • Teman-teman sebaya mempunyai arti penting
    • Memandang duania seperti apa yang diinginkan
    • Pemantapan identitas diri (strom and strees)
  7. Periode dewasa awal (early adulthood)
    • Berkisar antara 18- 44 tahun
    • Umur pemantapan terhadap pola hidupkeluarga
    • Pengaruh teman sebaya mulai berkurang
    • Belajar bebagai peran yang sudah mantap, misalnya guru, orang tua, dll
  8. Periode dewasa madya (middle age/ middle adulthood)
    • Berkisar 40-60 tahun
    • Sudah mapan
    • Keadaan fisik tidak sekuat periode sebelumnya
    • Periode transisi fisik dan lingkungan sosial
    • Masa mengingat-ingat masa lalu (kontemplasi)
    • Keseriusan dalam bekerja
    • Keseriusan dalam keluarga dimana anak-anak sudah mulai dewasa
    • Cendrung mempunyai perhatiyan yang besar terhadap aktivitas di luar rumah
    • Pada wanita terjadi menopause (berhentinya haid karena penurunan hormon estrogen) pada usia 50 tahunan
    • Pada pria terjadi climateric syndrome (penurunan hormon testoteron)
  9. Periode usia lanjud (old age/ late adulthood)
    • Masa mensyukuri segala sesuatu yang sudah dicapai di masa lalu
    • Masa pensiun
    • Cendrung mempunyai hobi pad akelompok-kelompok yang sama watu remaja dulu
Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo

Pembahasan terkait:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/teori-pembawaan-dan-lingkungan-serta.html

Jumat, 01 Juli 2011

Teori Pembawaan dan Lingkungan serta Konsep Islam Pada Perkembanagn Individu

Perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, dan banyak teori atau aliran yang mencoba untuk mengungkap faktor yang terjadi pada masa perkembangan tersebut. Adapun aliran yang membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu antara lain:
  1. Nature (bawaan)
    • Aliran ini dikenal juga dengan istilah nativisme yang dipelopori oleh Schipenhauer, Plato, dan Descrates. Menurut Aliran ini pertumbuhan manusia sudah ditentukan oleh alam (bakat bawaan dan genetis), dimana lingkungan dan penduduk tidak dapat merubah arah perkembangannya.

    • Aliran ini menimbulkan gerakan pesimisme pedagogik
  2. Nurture (lingkungan)
    • Aliran ini juga sering dikenal dengan istilah emperisme yang dipelopori oleh Jhon Locke (1632 -1704) dimana ia mengibaratkan manusia dilahirkan putih bersih bagaikan kertas yang belum ditulisi, kemudian lingkungan yang membentuk atau menentukan seseorang menjadi manusia seperti pada waktu dewasa. oleh karena itu lingkungan harus "diatur" dengan baik agar anak-anak kelak menjadi manusia dewasa yang baik (tabula rasa)
    • Pandangan in imendasari banyak pandangan para ahli psikologi aliran behaviorisme moderen, seperti Albert Bandura dan B. F Skiner
    • Menimbulkan gerakan optimesme pedagogis
  3. Konvergensi (bawaan dan lingkungan)
    • Tokoh dari aliran ini adalah William Stern (1871 - 1938)
    • Menurut aliran ini perkembangan merupakan transaksi antara diri individu dengan dirinya sendiri dan lingkungan
    • Ada hal-hal yang sulit atau tidak mungkin diubah dalam diri individu sehingga ia berupaya untuk membuat lingkungan sesuai dengan dirinya. Akan tetapi banyak pula hal yang dalam dirinya bisa berubah, dalam hal ini ia menyesuaikan dirinya dengan lingkungan
    • Manusia dilahirkan dengan potensi-potensi, dan potensi-potensi itu tidak akan berkembang bila lingkungan tidak memfaslitasi
  4. Konsep islam
    • Menurut konsep ini manusia lahir telah memiliki potensi-potensi yang baik dan yang buruk, dan Allah SWT telah memberikan akal untuk manusia untuk memilih kebaikan atau keburukan
    • Sejak lahir manusia telah diberi fitrah oleh Allah SWT dimana manusia lebih cendrunga berbuat baik hanya saja bagaimana orang tuanya yang mengarahkan anak tersebut ke arah mana
    • Kecendrungan potensi ini berupa:
      • Fisik : Hereditas (bentuk tubuh)
      • Psikis : Mental, bakat bawaan
    • Fitrah merupakan:
      • Bawaan alami yang melekat pada diri manusia dan bukan sesuatu yang diperoleh dengan usaha.
      • Fitrah mirip dengan kesadaran, sebab manusia mengetahui bahwa dirinya mengetahui apa yang dia ketahui. Artinya dalam diri manusia terdapat sekumpulan hal yang bersifat fitrah dan dia tahu betul tentang hal tersebut

Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo
Catatan kuliah "Pengantar Psikologi". 2003 - 2004. Jakarta

Pembahasan terkait:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/perkembangan-manusia-periode-prenatal.html

Perbedaan antara Perkembangan, Pertumbuhan, dan Kematangan pada Individu

Perkembangan merupakan:
  • Perubahan progresif yang bersifat kulitatif (fungsional): tidak terbatan atau dapat dikatakan dengan proses dinamik yang berlangsung terus-menerus.
  • Pertumbuhan-pertumbuhan psikologis atau mental yang dialami individu dalam proses menjadi dewasa.
  • Perkembangan ada dua macam, yaitu:
  1. Normal. 
  2. Tidak normal: ada yang lebih lambat dan ada yang lebih cepat.
  • Menurut Sigmund Freud, apabila individu mengalami hambatan dalam tahapan perkembangannya maka kemungkinan yang akan terjadi antara lain:
    1. Regresi:
      DimanaPrilaku seseorang menjadi mundur pada tahapan perkembangan sebelumnya
    2. Fiksasi:
      Dimana perkembangan bertambah sedangkan pola prilaku tidak bertambah
     
  • Faktor yang mempengaruhi perkembangan: 
  1. Pembawaan.
  • Hereditas, misalnya ras dan gen.
  • Pembawaan atau perseorangan.
               2.  Lingkungan.
  • Fisik, misalnya makanan dan material.
  • Non fisik, misalnya sosial budaya,
Pertumbuhan merupakan:
  • Perubahan progresif yang bersifat kuantitatif (struktural): ada batasan.
  • Perubahan-perubahan fisik atau biologis ke arah kematangan fisiologis, yaitu:
    • Organ-organ tubuh dapat bersifat secara optimal
    • Hanya terjadi sekali dan tidak berulang
Kematangan merupakan:
Kematangan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
  1. Kematangan psikologi
    Yang dimaksud dengan kematangan dari sisi psikologi adalah kedewasaan
  2. Kematangan fisiologi
    Kematangan ini bersifat organ-organ tubuh secara optimal (dicapai hampir tanpa proses belajar
    Con:
    Kematangan alat kelamin sekunder
Sumber:
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi. 2003. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Catatan mata kuliah Psikologi pendidikan 2005. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selasa, 28 Juni 2011

Telur Puyuh Sambal Manis

Bahan:
  • 18 telur puyuh
Bumbu:
  1. 6 siung bwng merah
  2. 3 siung bwng putih
  3. 3 buah cabe merah
  4. 1 ruas jahe
  5. 1/2 gula merah
  6. Garam secukupnya
  7. Gula putih secukupnya
  8. 1 lmbr daun jeruk
  9. 1 siung bawang bombai (ukuran kecil)
Cara membuat:
  1. Rebus telur puyuh hingga matang
  2. Haluskan cabe, bawang, dan jahe bersama garam
  3. Tumis bumbu bersama daun jeruk, gula, garam, dan irisan bawang bombai hingga matang kemudian masukan telur dan beri sedikit air, aduk hingga meresap dan sajikan
Note:
Agar bumbu tidak gosong, tambah sedikit air dan aduk-aduk hingga bumbu meresap ke dalam telur

------------------------------ Selamat Mencoba ---------------------------

Aliran Psikoanalis - Sigmund Freud

Siapa yang tidak kenal dengan Sigmund Freud, beliau adalah bapak psikoanalisa yang dilahirkan pada tahun 1856. Dia mengibaratkan manusia sebagai gunung es karena menurutnya manusia itu tidak dapat dipahami makanya ia mencoba memahaminya melalui pengibaratannya itu. Dalam konsep ini, manusia mempunyai struktur kesadaran yaitu:
  1. Bawah sadar: Id
  2. Ambang sadar: super ego
  3. Kesadaran: ego
yang mana manusia sedari dulu telah mempunyai suatu naluri yang selalu di penuhi (id-nya)

Menurut Sigmund freud, kesadaran yang ada pada manusia itu hanya sedikit yang terlihat sedangkan alam bawah sadarnya sendiri itu tidak terlihat. Menurutnya, id selalu ingin muncul makanya ia menekan ke atas, sedangkan ego selalu menekan id agar nafsu atau kehendak tidak terlalu muncul di permukaan. Disinilah diperlukannya super ego sebagai norma yang menyeimbangkan antara id dan ego.

Berdasarkan teori ini pula, apabila id selalu ditekan maka akan muncul suatu gejala ke abnormalan yang disebut dengan abnormalitas yang dapat menimbulkan mimpi pada seseorang pada saat tidurnya. Menurutnya apabila ia melupakan mimpinyamaka ia telah merasa puas atau melupakannya, namun apabila ia sampai merasa ketakutan sampai-sampai ia mengigau dan berteriak histeris maka ia di alam kesadarannya selalu menekan id-nya. Begitu pula apabila id tidak pernah dikontrol, ia selalu meledak-ledak, maka orang tersebut juga akan mengalami abnormalitas.

Mimpi merupakan jalan keluar bagi id yang selalu ditekan karena kita cendrung menghindari rasa sakit atau sesuatu yang menyakitkansehingga kita menekannya.
Contohnya:

Anita sakit hati dengan Tio, tapi Anita tidak mungkin membalas perbuatan Tio antaran melihat mukanya saja sudah sebel, sehingga muncullah mimpi, dimana dalam mimpi tersebut anita mencaci-maki Tio dan Anitapun merasa lega.

Untuk mengetahui sesuatu yang tersimpan di alam bawah sadar, maka kita dapat melakukan asosiasi bebas (terjadi secara sempontan).
Con:

Piso --: tajam --: karena selalu diasah --: dapat digunakan untuk memotong --: hipotesa kesadaran

oleh karena itu kesadaran itu terbagi menjadi 2, yaitu:
  1. Kesadaran secara fisik
  2. Kesadaran secara mental

Sumber:
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi, 05/10/04

Minggu, 26 Juni 2011

Macam-macam Pendekatan dalam Psikologi

Dalam ilmu psikologi, terdapat berbagai macam pendekatan yang mencoba menjelaskan tentang berbagai prilaku yang terjadi pada manusia, adapun berberapa pendekatan tersebut antara lain:
  1. Neurobiologis
    Prilaku manusia di sini dihubungkan dengan berbagai hal yang berkaitan dengan:
    • Biologis
    • Sistem syaraf (neuron)
    • Otak (
    • Reaksi biologis: stimulus
    • Implus elektrik (sinyal)
    • Sensori motorik
    • Informasi genetik (bawaan)

  2. Prilaku
    • Tokoh: Jb. Watson
    • Menurut pendekatan ini, dengan mempelajari apa yang dilakukan manusia (yaitu prilakuknya), memungkinkan psikologi menjadi ilmu yang objektif
    • Prilaku manusia menurut pendekatan ini merupakan hasil dari stimulus dan respon (S -R)
    • Prilaku manusia berdasarkan pada kausalitas atau hukum sebab akibat
    • Segala sesuatu itu harus dapat diamati (aktivitas yang dapat diamati)
    • Tingkah laku yang bersifat begitu saja (refleks- refleks instigtik)
    • Untuk mengamati tingkah laku harus dengan cara introfeksi formal (observasi murni)
    • Prilaku itu sangat tergantung dengan lingkungan

  3. Psikoanalis
    • Menurut teori ini yang tampak pada kesadaran kita itu hanya sedikit, sedangkan yang tidak tampak itu banyak. Sehingga untuk dapat memahami manusia bukan hanya kesadarannya tapi juga alam bawah sadarnya yang berupa nafsu-nafsunya
    • Batas kesadaran dengan alam bawah sadar adalah ambang sadar, yang mana alam bawah sadar itu mendorong kesadaran, sedangkan kesadaran itu sifatnya menekan agar tidak semua keinginan itu muncul kepermukaan (nampak)
    • Struktur kepribadian itu terdiri dari:

      1. Id
      2. Ego
      3. Superego

    • Struktur kesadaran terdiri dari:

      1. Alam kesadaran
      2. Ambang sadar
      3. Alam bawah sadar

      Kesadaran --: ego - -: eksekutif
      Ambang sadar --: super ego --: berupa norma-norma hasil d belajar& lingkungan
      Bawah sadar --: id --: keinginan --: aspirasi

    • Menurut S. freud, manusia itu sesungguhnya mempunyai sisi yang abnormal yang semasa kecilnya id-nya sering ditekan yang disebut juga dengan abnormalita (psikoneurotik). Hal itni terjadi pada laki-laki yang dinamakan dengan odipus compleks (benci pada ayah) dan electra compleks pada wanita (cinta pada ayah)
    • Menurut pendekatan psikoanalisis, untuk melihat atau mengungkapkan latar belakang seseorang melakukan sesuatu adalah dengan menggunakan asosiasi bebas

  4. Fenomenologis (Humanistik)
    • Menurut pendekatan ini untuk memahami manusia harus dengan memahami sesuatu yang tidak tampak atau dengan kata lain mengungkapkan hakikat yang ada dibelakang (latar belakangnya)
    • Dalam memandang manusia kita harus memahami manusia secara manusia, dengan kata lain kita harus memahami manusia secara seluruhnya melalui proses mental karena manusia itu sesungguhnya makhluk yang kompleks, hal ini didasari karena manusia itu memiliki harga diri, kesadaran pada dirinya sendiri, dan konsep tentang dirinya sendiri
    • Pusat perhatian pada pengalaman subjek (individu)
    • Berhubungan dengan pengalaman pribadi mengenai dunia dan penafsirannya mengenai berbagai kegiatan yang dihadapinya
    • Motif --: aktualisasi diri dimana manusia dan dirinya sendirilah yang menentukan
    • Memandang manusia secara manusiawi

  5. Kognitif
    • Menurut pendekatan ini, manusia bukan penerima rangsanagn yang pasif. Otak secara aktif mengelola info yang diterima dan mengubahnya dalam bentuk dan kategori baru.
    • Pendekatan kognitif mengacu pada proses mental dari persepsi, ingatan, dan pengolahan informasi yang memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan, pemecahan masalah, dan merencanakan masa depan.
Kekurangan dan kelebihan masing-masing pendekatan-pendekatan:
  1. Neurobiologis
    Kekurangan: sangat biologis

  2. Prilaku
    Kelebihan: Objektif
    Kekurangan:
    • Manusia jadi tidak bebas
    • Manusia seperti robot
    • Manusia seperti hewan
    • Tergantung lingkungan
    • Manusia hanya terdiri dari refleks-refleks

  3. Psikoanalis
    Kelebihan: Teori ini bisa masuk ke alam bawah sadar manusia
    Kekurangan:
    • Manusia sangat ditentukan oleh nafsu
    • Manusia tidak bebas
    • Manusia seperti hewan

  4. Fenomenologis/ humanis
    Kelebihan:
    • Sangat subjektif
    • Manusia punya tubuh dan jiwa
    • Manusia berasal dari manusia
    Kekurangan: Manusia tidak diciptakan oleh Tuhan

  5. kognitif
    Kelebihan: Sangat memusatkan informasi
    Kekurangan: Mengabaikan pada multifungsi

Adapun kekurangan pendekatan-pendekatan tersebut antara lain:
  1. Antroposentris: manusia hanya untuk manusia
  2. Tidak memandang manusia seutuhnya
Selain pendekatan-pendekatan diatas, ada pendekatan lain yang memandang manusia dari sudut pandang teologis (agama). Pendekatan dari sudut pandang agama (dalam hal ini saya khususkan agama islam) mengungkapkan:
  1. Pendekatan ini berdasarkan pada teologis islam (tauhid)
  2. Memandang bahwa manusia itu bebas menentukan eksistensi dirinya dalam pemenuhan amanah Allah SWT kepada manusia
  3. Tingkah laku yang diakui pada pendakat ini berupa tingkah laku yang kasat mata dan tidak kasat mata
  4. Manusia berasal dari Tuhan dan akan kembali kepada Tuhan
  5. Manusia terdiri dari :
    • Tubuh: Nafsu
    • Jiwa : Akal
    • Ruh: Fuad (hati nurani yang keberadaannya sering tidak didengar) dan Dhobir (yang lebih suci)
  6. Manusia dipercayakan untuk menggantikan tugas-tugas Allah SWT di muka bumi

Sumber:
Catatan mata kuliah Pengantar Psikologi 14/ 09/04

Sabtu, 25 Juni 2011

Ikan Bawal Laut Bumbu Bali

Bahan:
  • 1/2 kg bawal laut (sekitar 4-5 ekor)
Bumbu:
  1. Jeruk nipis (dpt diganti dengan cuka)
  2. Garam
  3. Gula pasir
  4. Kecap manis
  5. 4 lmb daun jeruk
  6. 2 lmb daun salam
  7. 2 btng sereh
  8. 6 buah cabe merah
  9. 8 buah bwng merah
  10. 3 buah bwng putih
  11. 2 buah kemiri
  12. 1/2 buah tomat
  13. 4 ruas kunyit
  14. 2 ruas jahe
  15. Terasi
Cara memasak:
  1. Rendam ikan dengan air, garam, dan jeruk nipis sekitar 10-15 menit
  2. Setelah itu masak hingga matang dan tiriskan
  3. Haluskan cabe (buang bijinya), bawang, tomat, jahe, kunyit, terasi, dan garam, kemudian memarkan batang sereh
  4. Goreng semua bumbu dan tambahkan daun salam, daun jeruk, sedikit air, garam, gula, dan kecap hingga wangi
  5. Setelah matang dan air agak saat (tinggal sedikit), masukan ikan dan aduk hingga rata

Note:
Di sini saya lebih memilih bawal laut dibandingkan dengan bawal darat karena selain rasanya yang lebih gurih bawal laut juga tidak memiliki aroma lumpur yang terkadang masih terasa di bawal darat (ya so pasti karena bawal ini hidup di laut...)
_______________________ Selamat Mencoba _______________________

Faktor-faktor Umum Penyebab Gangguan Jiwa

Gangguan Jiwa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang mana kesemuanya saling berkaitan, dengan kata lain kesemuanya secara bersama-sama menjadi penyebab terjadinya gangguan jiwa pada setiap kasus, sehingga hal ini disebut dengan multi-faktorial. Pendekat ini disebut juga dengan pendekatan holistic yang memerlukan penelitian yang mendalam dalam setiap faktornya, sehingga disebut dengan pendekatan eklitik-holistic.

Adapun faktor yang mempengaruhi gangguan jiwa yaitu:
  1. Faktor organo-biologik
    • Genetik (heredity)
      Adanya kromosom tertentu yang membawa sifat gangguan jiwa (khususnya pada skizofrenia).

      Hal ini telah dipelajari pada penelitian anak kembar, dimana pada anak kembar monozigot (satu sel telur) kemungkinan terjadinya skizofrenia persentase tertinggi (86, 2 %), sedangkan pada anak kembar dengan dua sel telur (heterozigot) kemungkinannya hanya 14, 5%.

    • Bentuk tubuh (konstitusi)
      Kretschmer (1925) dan Sheldon (1942), meneliti tentang adanya hubungan antara bentuk tubuh dengan emosi, temperament, dan kepribadian (personality).

      Con:
      Orang yang berbadan gemuk emosinya cendrung meledak- ledak, ia bisa lompat kegirangan ketika mendapat hal yang menyenangkan baginya dan sebaliknya.

    • Terganggunya otak secara organik
      Con:
      Tumor, trauma (bisa disebabkan karena gagar otak yang pernah dialami karena kecelakaan), infeksi, gangguan vaskuler, gangguan metabolisme, toksin dan gangguan cogenital dari otak

    • Pengaruh cacat cogenital
      Con:
      Down Syndrome (mongoloid)

    • Pengaruh neurotrasmiter
      Yaitu suatu zat kimia yang terdapat diotak yang berfungsi sebagai pengantar implus antar neuron (sel saraf) yang sangat terkait dengan penelitian berbagai macam obat-obatan yang bekerja pada susunan saraf

      Con:
      Perubahan aktivitas mental, emosi, dan perilaku yang disebabkan akibat pemakaian zat psikoaktif

  2. Faktor psikologik
    Faktor psikologik disini dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
    1. Hubungan intrapersonal
      • Inteligensi
      • Keterampilan
      • Bakat dan minat
      • Kepribadian
        Salah satu hal yang terpenting yang tidak jarang bereaksi secara patologis disini adalah faktor dari kepribadian individu itu sendiri, hal ini disebabkan karena pengaruh dalam perkembangannya berlaian bagi setiap individu, sehingga terkadang pola penyesuaiannya berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.

    2. Hubungan interpersonal
      • Interaksi antara kedua orang tua dengan anaknya
      • Orang tua yang overprotektif
      • Orang tua yang terlalu sibuk dengan dunianya sendiri
      • Peran ayah dalam keluarga
      • Persaingan antar saudara kandung
      • Kelahiran anak yang tidak diharapkan

  3. Faktor sosio-budaya dan agama
    • Pengaruh rasial
      Con:
      Adanya pengucilan pada warga berkulit hitam di negara Eropa

    • Golongan minoritas
      Con:
      Pengucilan terhadap seseorang atau sekelompok orang yang menderita penyakit HIV

    • Masalah nilai-nilai yang ada dalam masyarakat

    • Masalah ekonomi
      Con:
      Karena selalu hidup dalam kekurangan seorang ibu menganiyaya anaknya

    • Masalah pekerjaan

    • Bencana alam

    • Perang
      Con:
      karena perang yang berkepanjangan seorang anak menjadi stress

    • Faktor agama atau religius baik masalah intra agama ataupun inter agama

      Con:
      Perasaan bingung dalam keyakinan yang dialami seorang anak karena perbedaan keyakinan dari orang tuanya

Sumber:
Diktat Psikologi Abnormal, 2007

Kamis, 23 Juni 2011

Pengertian Psikologi Abnormal/ Psikopatologi

Psikolgi abnormal adalah suatu cabang dari psikologi yang mempelajari tentang prilaku yang abnormal (abnormal behavior), khususnya yang berkaitan dengan patologis yang disebut juga sebagai gangguan prilaku (behavior disorder).

Abnormal itu sendiri berarti prilaku yang menyimpang dari normal. Dimana standar prilaku normal itu sendiri bervariyasi, misalnya perbedaan kultur atau budaya, di indonesia meludahi orang lain berarti berprilaku tidak sopan, namun di belahan dunia lain meludahi orang yang baru datang berarti menyambutnya dan sebagainya. Namun dari pengertian tersebut, prilaku yang abnormal tidak serta merta dianggap patologis.

Menurut Szasz, prilaku seseorang dianggap patologis apabila pola prilaku yang telah dipelajarinya secara minimal sekalipun tidak mampu memenuhi apa yang diharapkan oleh masyarakatnya (socially maladjusted).

Dalam buku Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ) edisi ke III, yang merujuk pada buku Diagnostic and Statistic Manual (DSM) edisi IV, dan juga The ICD- 10 Classification of Mental and Behavioral Disorders, yang dimaksud dengan gangguan jiwa adalah Mental disorder is conceptualized as clinically significant behavioral or psychological syndrome or pattern that occurs in an individual and that is associated whit present distress (eg., a painful sympton) or disability (ie., impairment in one or more important areas of functioning) or with a significant increased risk of suffering death, pain, disability, or important loss of freedom.

Jadi, dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep gangguan jiwa itu meliputi adanya gejala klinis yang bermakna berupa sindrom perilaku atau sindrom psikologik, gejala klinis tersebut menimbulkan penderitaan (distress), dan menimbulkan disabilitas (disability; misalnya tidak bisa makan sendiri, tidak bisa mandi sendiri).

Sumber:
Diktat Psikologi Abnormal, 2007

Rabu, 22 Juni 2011

Program Persiapan Kepemimpinan (Talent Management)

Manusia sebagai makhluk individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik itu bakat, minat, kemampuan, maupun kepribadiannya. Dari perbedaan inilah mereka dipertemukan dalam suatu tempat yang menuntut adanya kehidupan yang harmonis dan maju. Begitu pula halnya dengan perusahaan, dimana ia membutuhkan individu yang memiliki jiwa kepemimpinan yang akan membawanya untuk tetap eksis dan berkembang.

Dari sinilah sebuah perusahan membuat suatu program persiapan kepemimpinan atau sering juga di sebut dengan "Talent Management" untuk menghasilkan individu atau sekelompok orang yang memiliki jiwa kepemimpinan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Program persiapan kepemimpinan atau "Talent Management" merupakan suatu program khusus perusahaan untuk menyiapkan kader pemimpin perusahaan di masa yang akan datang. Dimana program ini dilakukan secara sistematis untuk memastikan keberlangsungan pengisian jabatan- jabtan kunci di perusahaan ataupun guna mencetak individu yang mempunyai jiwa kepemimpinan melalui usaha pengembangan kompetensi yang dipadukan dengan rencana karir seorang pegawai sejalan dengan sistem pengembangan karir di perusahaan tersebut.

Talent yang dimaksud disini terdiri dari semua pegawai di suatu perusahaan dengan kriteria tertentu sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Dimana kelompok kecil dari talent dinamakan dengan kandidat, yang mana mereka harus memiliki jiwa kepemimpinan, baik untuk jabatan manajerial, kapakaran, dan keteknisan; memiliki kinerja yang sangat baik; menjadi inovator dan motivator bagi lingkungannya; mau dan mampu mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.

Para kandidat ini meraih prestasi yang tinggi dibidangnya bukan hanya karena adanya bakat, peluang, dukungan, dan pelatihan, namun juga adanya practicing atau mengasah bakat, keunggulan, dan kelebihan alamiah yang ada pada dirinya. Sehingga mereka berpeluangan menjadi pemimpin dibidangnya.


Sumber:
Budiarto, Djoko, dkk. 2007. Pedoman Program Persiapan kepemimpinan (talent Management). Jakarta: PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali

Minggu, 19 Juni 2011

Tugas-tugas Perkembangan Menurut Havighurst

Tugas perkembangan menurut Havighurt adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu. Apabila individu tersebut berhasil mencapai tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun sebaliknya bila ia tidak mencapai atau gagal pada tugas perkembangannya maka ia akan kecewa dan dicela oleh orang tua atau masyarakatnya, selain itu ia juga akan mengalami kesulitan dalam menjalankan tugas perkembangan di fase berikutnya.

Yang menjadi sumber dari tugas-tugas perkembangan menurut Havighurt adalah:
  1. Kematangan fisik
  2. Tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai
  3. Aspirasi individu

Adapun tugas- tugas perkembangan menurut Havighurt adalah:
  • Masa bayi dan anak kecil
    1. Belajar berbicara
    2. Belajar berjalan
    3. Belajar makan- makanan padat
    4. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh,

      Con:
      BAK dan BAB
    5. Mencapai stabilitas fisiologik
    6. Belajar membentuk pengertian yang sederhana mengenai realitas fisik dan sosial
    7. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain di luar dirinya
    8. Belajar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah
    9. Belajar mengembangkan kata hati/ hati nurani

  • Masa anak sekolah
    1. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh

      Con:
      Mencuci tangan dan kaki sebelum tidur
    2. Belajar membebaskan diri dari ketergantungan

      Con:
      Tidak perlu diantarkan sekolah oleh orang tua
    3. Belajar peranan jenis kelamin
    4. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari

      Con:
      Mencium tangan dan memberi salam selum berangkat dan pulang sekolah
    5. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain
    6. Belajar bergaul dengan teman sebayanya
    7. Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga

      Con:
      Tidak takut jika harus pergi kesekolah
    8. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung
    9. Mengembangkan kata hati, moralitas, dan skala-skala nilai

      Con:
      Hormat kepada orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih kecil darinya.

  • Masa Remaja
    1. Menerima keadaan jasmani dan menggunakannya secara efektif
    2. Menerima peran jenis kelamin sebagai pria dan wanita
    3. Blajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak pria
    4. Mengembangkan skala nilai
    5. Menginginkan dan mencapai prilaku sosial yang bertanggung jawab

      Con:
      Jika ia berbuat salah maka harus mengakui kesalahannya dan berjanji untuk tidak melakukannya di masa yang akan datang
    6. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
    7. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekuat
    8. Persiapan mandiri secara ekonomi

      Con:
      Mulai menabung untuk keperluannya sendiri sehingga tidak perlu selalu meninta dari orang tua
    9. Pemilihan dan latihan jabatan, misalnya sudah mulai merancang masa depannya ingin menjadi apa dan harus bagaimana untuk menuju tujuan karir dan hidupnya
    10. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga
  • Masa dewasa awal
    1. Menerima atau mengambil tanggung jawab warga negara

      Con:
      Ikut mensukseskan pemilihan umum dengan cara berpartisipasi mencoblos calon kepala daerah atau negara yang sesuai dengan hati nuraninya.
    2. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan untuk dirinya
    3. Memulai bekerja
    4. Memilih pasangan hidup
    5. Memulai membentuk keluarga
    6. Mengelola atau mengemudikan rumah tangga
    7. Belajar hidup dengan suami atau istri
    8. Mengasuh anak

  • Masa dewasa madya/ masa usia maya
    1. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis

      Con:
      Menyadari bahwa tubuhnya tidak sebugar dulu sehingga mulai mengurangi pekerjaan yang berat
    2. Mencapai tanggung jawab soosial dan warganegara secara penuh
    3. Mengembangkan kegiatan-kegiatan untuk mengisi waktu senggang dengan dewasa

      con:
      Mengikuti pengajian di hari minggu
    4. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagia individu
    5. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan di dalam karir pekerjaan
    6. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan bahagia

      Con:
      Memberikan masukan dan pembelajaran bagaimana menjadi orang yang sukses di dalam karir kepada anaknya
Nah... berdasarkan paparan diatas, maka kita selaku orang tua atau yang akan menjadi orang tua, hendaklah lebih bijak menyikapi tumbuh kembang anak terlebih kita harus sudah menyikapinya semenjak dalam kandungan karena dalam proses-proses awal inilah terbentuk pertumbuah dan perkembangan yang pesat agar mereka dapat menjalankan tugas-tugas perkembangan sesuai periode usianya dan menjadi pribadi yang tangguh dikemudian hari.

Sumber:
Sabri, M. Alisuf. 1993. Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.

Sup Jagung Tuna

Bahan:
  1. 2 butir telur
  2. 1/16 kg ikan tuna
  3. 1 buah jagung manis (dipipil)
Bumbu:
  1. Jeruk nipis
  2. Garam
  3. Penyedap rasa
  4. 1 sdk mentega
  5. 4 ruas jahe
  6. 4 buah bwg putih
  7. 1 buah bawang bombai
  8. Air
  9. Daun bawang secukupnya
Cara Memasak
  1. Cocok telur.
  2. Rendam tuna dengan garam dan jeruk nipis kurang lebih 20-30 menit
  3. Masukan 1 ruas jahe kedalam air rebusan dan rebus tuna kira-kira 5 menit setelah itu siwir-siwir.
  4. Geprek dan dicincang bawang putih dan 3 ruas jahe.
  5. Cincang bawang bombai kemudian tumis bersama bawang putih, jahe, mentega, dan garam.
  6. Setelah bumbu harum, angkat dan masukan kedalam rebusan air.
  7. Masukan jagung, setelah agak matang masukan ikan, penyedap rasa, dan telur.
  8. Aduk semua hingga mengental.
  9. Sebelum diangkat, masukan daun bawang, setelah layu, angkat dan sajikan.

----------------------- Selamat Mencoba ------------------------------

Tuna Goreng Origano Lada Hitam

Ikan tuna merupakan salah satu ikan laut yang memiliki nilai gizi yang tinggi namun yang tidak begitu suka bau anyir dari ikan ini, kita dapat mensiyasatinya dengan cara menggorengnya. Sebut saja Tuna goreng Origano Lada Hitam, salah satu menu yang cukup sederhana dan tidak kalah nikmatnya dengan masakan resto di luar sana. Mau tahu cara membuatnya??

Bahan:
  • 1/8 kg tuna (cukup untuk 2 orang)
Bumbu:
  1. Origano
  2. Lada hitam
  3. Jeruk nipis
  4. Garam
  5. 1 butir telur ayam
  6. 1 sendok mentega
Cara Memasak:
  1. Iris/ fillet tuna dengan ketebalan 1/2 - 1 cm lalu rendam dengan garam dan jeruk nipis selama kurang lebuh 20-30menit.
  2. Kocok telur dan beri sedikit garam
  3. Lumuri tuna ke dalam kocokan telur, kemudian origano dan lada hitam hingga merata dan tekan-tekan sebentar.
  4. Goreng hingga matang dan sajikan.

Note:
Untuk pelengkap bisa ditambahkan dengan kentang goreng dan saos.


______________________ Selamat Mencoba _____________________

Sabtu, 18 Juni 2011

Senin, 13 Juni 2011

Nasi Goreng Pelangi

Membuat makanan simpel tapi tetap enak di pagi hari pasti sangat diinginkan oleh siapa saja yang memiliki rutinitas yang padat. Nah.. kali ini saya mencoba membuat "Nasi Goreng Pelangi", walaupun namanya mungkin telah banyak digunakan tapi untuk soal bumbu boleh diadu.. mari kita mencoba membuatnya...

Bahan:
  • 2 piring nasi (untuk 3-4 porsi)
Bumbu:
  1. 5 siung bawang merah
  2. 2 siung bawang putih
  3. 2 buah cabe merah
  4. 1/16 paprika hijau ukuran besar
  5. 2 ruas kunyit
  6. Garam
  7. 1 butir telur
Cara memasak:
  1. Paprika potong dadu
  2. Iris bawang, cabe, dan kunyit, kemudian tumis bersama paprika
  3. Setelah bumbu wangi masukan telur, aduk hingga rata
  4. Masukan nasi dan beri garam secukupnya, setelah matang angkat dan sajikan

-------------- Selamat Mencoba -----------------

Tumis Jamur Merang sambal Paprika

Menu kita kali ini terbuat dari bahan dasar jamur merang...
Yup... siapa yang tidak kenal dengan jamur jenis ini, bentuknya bulat dan berwarna abu-abu.
Jamur merang atau dalam bahasa Aceh disebut dengan kulat jeramoe ini banyak dibudidayakan di daerah Asia Timur dan Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.

Kandungan protein jamur ini pada 100 gr segarnya terkandung sekitar 3,2 gr protein, jumlah ini akan bertambah menjadi 16 gr jika jamur berada dalam keadaan kering. Selain itu, jamur juga memiliki kandungan kalsium dan fosfor cukup tinggi, 51 mg dan 223 mg, dan mengandung 105 kj kalori, dengan kandungan lemak rendah, 0,9 gr.

Hui... mantap bukan kandungan gizinya??? nah.. selain nilai gizinya yang tinggi jamur ini akan kita masak dengan olahan yang sederhana namun pastinya juga nikmat.. "Tumis Jamur Merang sambal Paprika"....

Bahan:
  • 1/4 Kg jamur merang
Bumbu:
  1. 1 buah paprika hijau ukuran sedang
  2. 4 siung bawang merah
  3. 2 siung bawang putih
  4. 1 buah tomat ukuran kecil
  5. Kecap secukupnya
  6. Garam
  7. Gula
  8. Air
cara memasak:
  1. Belah jamur menjadi 2 atau 4 bagian
  2. Iris paprika, bawang, dan tomat, kemudian tumis hingga wangi
  3. Masukan jamur, kecap, garam, gula, dan beri sedikit air. masak hingga masak dan sajikan
Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang

---------------- Selamat Mencoba --------------

Kriteria Abnormalitas Menurut Coleman

Coleman, dalam Winkel 1991, membagi beberapa kriteria untuk menentukan atau mengukur abnormalitas pada diri seseorang yang antara lain terdiri dari:
  1. Penyimpangan dari norma statistik
    Yang di maksud abnormal disini adalah setiap hal yang luar biasa, tidak lazim, atau secara harfiah disebut sesuatu yang luar biasa.

    Abnormal dari norma statistik dapat ditunjukan memalui kurva normal, dimana bila seseorang berada di nilai rata-rata baik ke arah kiri (kurang) ataupun ke arah kanan (lebih). Namun penyimpangan abnormal dengan norma statistik ini tidak sesuai apabila kita menggunakannya pada tes Inteligensi, karena seseorang yang idiot (arah kiri) tidak sama dengan orang yang genius (kanan).

  2. Ketidakmatangan
    Pada kriteria ketidakmatangan, seseorang dapat dikatakan abnormal apabila prilakunya tidak sesuai dengan tingkat usianya dan tidak selaras dengan situasi, namun permasalahannya sulit menentukan batasan antara ketidak pantasan dengan ketidakmatangan.

  3. Gejala "salah suai" (maladjustment)
    Abnormalitas disini sipandang sebagai ketidakefektifan seseorang dalam menghadapi, menanggapi atau melaksanakan tuntutan dari linkungan fisik dan sosialnya maupun yang bersumber dari berbagai kebutuhannya sendiri.

    Kriterian abnormal ini dianggap bersifat negatif karena tidak memperhitungkan fakta bahwa seseorang dapat berpenyesuaian baik tanpa memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan-kemampuannya.

  4. Penyimpangan dari norma sosial
    Seseorang dikatakan abnormal pada kriteria ini apabila ia tidak patuh atau tidak sejalan dengan norma sosial (nonknformitas). Jadi sesuatu yang umum atau lazim baru disebut normal (ralativisme budaya).

  5. Tekanan batin
    Abnormalitas disini dapat berupa perasaan cemas, depresi atau sedih, dan atau perasaan bersalah.

    Namun kriteria ini bukan patokan yang baik antara abnormal dan normal, karena wajar bila seseorang merasakan sedih bila ditinggal mati oleh orang yang disayanginya. Walaupun begitu, kriteria ini sesuai bila seseorang mengalami tekanan batin yang tidak berkesudahan (kronik) yang mengindikasikan ada sesuatu yang tidak beres.
Dari kriteria diatas, terlihat bahwa sulit menentukan batasan tegas antara abnormal dan norma. Dan dengan menyadari kekuranga-kekurangan dari kriteria tersebut maka Coleman, Butcher dan Carson (1980) akhirnya haya menggunakan dua kriteria dalam membedakan seseorang yang abnormal dan normal yaitu:
  1. Abnormalitas sebagai penyimpanagan dari norma maasyarakat.
  2. Normalitas dalam arti apa saja yang bersifat maladatif yang berarti apa saja yang tidak menunjukan kesejahteraan bagi individu yang meliputi kebahagiaan (survival) dan aktualisasi diri.
Sumber:
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

Minggu, 12 Juni 2011

Ciri-ciri orang yang sehat-normal

Secara umum, seseorang dapat dikatakan sehat-normal apabila ia menunjukan beberapa ciri prilaku pada beberapa aspek atau bidang penyesuaian diri yang antara lain:
  1. Sikap terhadap diri sendiri
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki penilaian yang realistik terhadap kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada dirinya
    • Menunjukan penerimaan diri
    • Memiliki jati diri yang positif

    Con:
    Walaupun A memiliki wajah yang dapat dikatakan tidak cantik, namun ia tidak pernah menginginkan merupah bentuk wajahnya seperti orang lain dengan oprasi plastik.

  2. Persepsi terhadap realitas
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki pandangan yang realitas terhadap diri maupun dunia di luar dirinya

  3. integrasi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stress.

    Con:
    Walaupun A pernah disakiti oleh B karena B menikah dengan C, namun itu tidak membuat A membenci semua kaum seperti B.

  4. Kompetensi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang memadai untuk mengatasi berbagai problem hidup.

    Con:
    Walaupun A patah hati, ia tidak pernah berfikir untuk bunuh diri karena menurutnya masih banyak orang yang menyayanginya.

  5. Otonomi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    Memiliki kemandirian, tanggung jawab dan penentuan diri (self-determination, self- direction) yang memadai disertai kemampuan yang cukup untuk membebaskan diri dari bebagai pengaruh sosial.

    Con:
    Walaupun bayak teman A yang menggunakan narkoba, tetapi A tidak terpengaruh untuk mencoba memakai narkoba

  6. Pertumbuhan aktualisasi diri
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Menunjukan kecendrungan ke arah yang semakin matang, berkembang kemampuannya, dan mencapai pemenuhan diri sebagai pribadi.

    Con:
    A berusaha untuk menjadi pribadi yang dapat menerima permasalahan yang dihadapi dengan lapang dada dan berusaha berfikir lebih dewasa sehingga tidak ada dendam ataupun kekecewaan yang dapat membuatnya putus asa.




Sumber:
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

Definisi Normal dan Abnormal

Istilah normal dan abnormal sesungguhnya sulit untuk dirumuskan, hal ini dikarenakan oleh:
  1. Sulitnya menemukan model manusia yang ideal atau sempurna untuk dikatan normal ataupun abnormal
  2. Tidak ada batasan yang tegas antara prilaku yang dikatan normal ataupun abnormal
Walaupun istilah normal-abnormal sulit dirumuskan namun beberapa ahli mencoba untuk mendefinisikannya seperti:
  1. Menurut WHO, seseorang dapat dikatakan sehat apabila suatu keadaaan kesejahteraan fisik, mental, sosial secara penuh bukan hanya tidak adanya penyakit atau keadaan lemah tertentu.

  2. Kesehatan mental menurut H. B. Englis adalah keadaan yang relatif tetap dimana seseorang menunjukan penyesuaian, atau aktualisasi diri, atau realisasi diri. Kesehatan mental ini menurutnya juga merupakan keadaan yang positif bukan hanya ketidak adaannya atau absennya gangguan mental.

  3. Kesehatan mental menurut W.W Boehm meliputi suatau keadaan dan taraf keterlibatan sosial yang diterima oleh orang lain dan memberikan kepuasan bagi orang yang bersangkutan.

  4. Menurut Ulmann dan Krasner (1980), tingkah laku manusia tidak dapat dilihat secara dikotomis sebagai normal atau tidak normal, tetepi harus dilihat dalam hubungannya dengan suatu prinsip, dimana tingkah laku merupakan suat hasil dari keadaan masa lalu dan kini.

    Menurut mereka, definisi abnormal dapat pula dilihat dari sisi hukum (legal), yang mana menghubungkan tingkah laku seseorang dengan kompetensi, tanggung jawab atas perbuatan kriminal, serta komitmen, dimana kesemuanya digunakan untuk menentukan apakah seseorang harus dimasukan kedalam RSJ, penjara, institusi khusus atau tidak.

    Selanjutny tingkah laku abnormal menurut Ulmann adalah sejenis tingkah laku yang menyimpang (deviance) yang memerlukan perhatian profesional dari psikiater, psikolog, atau tenaga profesional lain dari bidang kesehatan jiwa.


  5. William Gladstone (1978), membuat kriteria normal berdasarkan 7 aspek tingkah laku penyesuaian diri yaitu;
    1. Ketegangan
    2. Suasana hati
    3. Pemikiran
    4. Kegiatan (Aktivitas)
    5. Organisasi diri
    6. Hubungan antar manusia
    7. Keadaan fisik

      Dari 7 aspek tersebut dibuat lagi 5 tingkatan penyusuaian diri yang masing-masing diberi skor dari 10-50. Adapun tingkat penyesuain diri menurutnya, yaitu:
    • Normal
    • Darurat
    • Neurotik (Neurotik Coping Style)
    • Kepribadian atau karakter neurotik
    • Gangguan berat
Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seseorang dikatakan normal atau sehat adalah ketika ia memiliki keadaan yang positif yang ditandai dengan dapat menyesuaikan diri baik terhadap fisik, mental, serta hubungan dirinya dengan lingkungan sosialnya, sehingga tercipta perasaan puas dan bahagia.

Sumber:
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.
Slamet I.S., Suprapti dan Sumarmo Markam. 2005. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI-PERSS.

Kamis, 09 Juni 2011

Terong Goreng Bumbu Kacang Balado

Pernah makan terong di baladokan? wis... enak. Kalau terong bumbu kacang??? wenak... gurih...
Tapi pernah tidak mencoba kombinasi keduanya?

Yup... kali ini mari kita mencoba mengkombinasi keduanya dengan tambahan beberapa bahan baru seperti daun kemangi dan bawang bombai. Selain gurih, aroma bawang bombai dan kemangi yang khas juga sangat terasa sehingga bukan hanya tekstur dari terung ungu yang menggoda tapi juga aromanya dapat menbangkitakan selera makan apalagi jika disajikan selagi hangat.

Bahan:
  1. 6 buah terong Ungu (untuk 5- 6 orang)
  2. Segenggam Kemangi
Bumbu:
  1. 7 buah cabe merah
  2. 6 buah cabe rawit
  3. 3 siung bawang putih
  4. 6 siung bawang merah
  5. 2 siung bawang bombai ukuran kecil (atau 1 buah ukuran sedang)
  6. 1 buah tomat ukuran sedang
  7. 2 sdk mkn kacang tanah
  8. 3 lembar daun salam
  9. Garam
  10. Gula putih
Cara membuat:
  1. Iris terong menjadi 4 atau 6 bagian kemudian masak hingga kuning kecoklatan
  2. Goreng kacang tanah hingga kekuningan kemudian haluskan bersama cabe, bawang, tomat, dan garam.
  3. Iris melintang bawang bombai kemudian tumis bersama bumbu yang dihaluskan dan beri garam dan gula secukupnya.
  4. Setelah bumbu masak masukan terong dan kemangi, aduk hingga rata kemudian angkat dan sajikan
Note:
Jika menginginkan tekstur yang menarik anda dapat menggunakan terong ungu namun terong ini sedikit lebih lembek dibandingkan dengan terong hijau. Namun bila menginginkan terong yang agak empuk anda dapat menggunakan terong hijau tapi warna tampak terlihat pucat karena kombinasi yang digunakan adalah kemangi yang memiliki warna yang serupa.


-------------------- Selamat Mencoba --------------------

Selasa, 07 Juni 2011

Pengertian Psikologi Klinis

Psikologi klinis merupakan salah satu bidang psikologi terapan yang menggunakan konsep psikologi abnormal, patologi dan kepribadian, perkembangan, serta prinsip-prinsip dalam asesmen dan intervensi, untuk dapat memahami dan memberi bantuan bagi siapa saja yang mengalami permasalahan psikologis, gangguan penyesuaian diri, dan tingkah laku abnormal.

Contoh permasalahan:
  1. Tidak memiliki penilaian yang realistik terhadap kekurangan dan kelebihan yang dimiliki.
    Con:
    Sering kali melakukan oprasi wajah dan bentuk tubuh lainnya karena merasa kurang cantik

  2. Memiliki tekanan batin yang tidak berkesudahan (kronik).
    Contoh:
    Pada kasus pemerkosaan, taruma akibat gempa, gunung meletus, sunami, ditinggal mati oleh orang yang dikasihi dan lainnya.

  3. Memiliki prilaku yang tidak sesuai pada usianya.
    Con:
    Umur 35 tahun tapi prilaku seperti anak umur 13 tahun

  4. Seseorang yang terlanjur mempelajari bentuk-bentuk prilaku yang maladaptif.
    Con:
    Seorang anak yang tumbuh agresif karena meniru prilaku orang tuanya atau tekanan yang timbul akibat ketidak harmonisan dalam rumah tangga

  5. Seseorang yang mengalami mania disertai delerium (kekacauan mental), dimana orang tersebut biasanya memiliki prilaku yang kacau, bengis, liar, tidak punya rasa malu; pikkirannya kacau dan mengalami delusi; berjalan mondar-mandir, berteriak-teriak, dan terkadang bernyanyi-nyanyi; mengacungkan tangan berhari-hari; terkadang tidak mau makan tapi ketika ia lapar ia dapat memakan habis apapun yang diketemukannya.

  6. dan sebagainya.
Psiologi klinis dapat diartikan secara sempit maupun luas:
  1. Psikologi klinis sering diartikan secara sempit oleh kalangan dokter. Secara sempit, tugas dari psikologi klinis adalah mempelajari seseorang maupun sekelompok orang yang mengalami abnormal atau subnormal dimana tugas utamanya adalah menggunakan tes yang merupakan bagian integral dalam suatu pemeriksaan klinis yang biasanya dilakukan di RS.
  2. Secara luas, psikologi klinis merupakan suatu bidang psikologi yang membahas dan mempelajari kesulitan-kesulitan serta rintangan-rintangan emosional pada manusia, tidak memandang apakan orang tersebut abnormal atau subnormal.

    Psikologi klinis menurut Phares (1992) merupakan suatu bidang yang membahas tentang kajian, diagnosis, dan penyembuhan (treatment) terhadap permasalahan psikologis, gangguan (disorders) atau tingkah laku abnormal.
Sumber:

Slamet I.S, Suprapti & Sumarmo Markam. 2005. Pengantar Psikologi Klinis. Jakarta: UI- Press.
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.


Sabtu, 28 Mei 2011

Sambal Bakar Jahe

Menu ini saya dapatkan dari ayah saya yang senang sekali dengan makanan laut. Beliau hampir membuat sambal kecep yang ditambah dengan jahe. Aroma jahe jelas sangat terasa, hangat ditenggorokan. Namun ada bahan lain yang saya tambahkan yaitu daun jeruk yang semakin menambah aroma. Berikut menunya:

Bumbu:

* 10 buah cabe rawit
* 5 buah cabe merah
* 6 siung bawang merah
* 5 ruas jahe
* 1 buah tomat
* 2 lembar daun jeruk
* 1 buah jeruk limo
* Kecap secukupnya

Cara membuat sambal:
  1. Cabe, bawang, dan tomat dipotong dadu
  2. Iris daun jeruk dan jahe
  3. Campur bumbu tersebut dengan kecap dan jeruk limo, aduk hingga rata dan hidangkan bersama ikan bakar maupun goreng.
Note:
  1. Resep tersebut bukan hanya enak untuk hidangan ikan bakar tapi juga cocok untuk ikan goreng
  2. Untuk ikannya bisa menggunakan ikan mujair, kerapu, gurame, bawal, kue dan ikan lainnya sesuai selera

____________________ Selamat Mencoba _________________

Kamis, 26 Mei 2011

Kembung Goreng Sambal Bakar Jahe

Ikan laut yang satu ini sering kita jumpai di kedai-kedai makan. Dan terkadang menu yang disajikan hanya digoreng ataupun di bumbu kuning. Oleh karena itu saya mencoba membuat resep yang sederhana dan mudah, namun tetep menggugah selera dengan aroma jahe yang khas dan buah tomat yang segar, serta bumbu-bumbu lain yang meresap di dalamnya.

Bahan:
  • 1 kl ikan kembung (sekitar 5-6 ekor ukuran sedang)
Bumbu halus:
  • 2 siung bawang putih
  • 1 sdk mkn ketumbar
  • 1/2 sdk mkn lada
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit
  • Garam
Bumbu rajang:
  • 10 buah cabe rawit
  • 5 buah cabe merah
  • 6 siung bawang merah
  • 5 ruas jahe
  • 1 buah tomat
  • 2 lembar daun jeruk
  • 1 buah jeruk limo
  • Kecap secukupnya
Cara membuat ikan goreng:
  1. Lumuri ikan dengan bumbu yang telah dihaluskan, kemudian rendam sekitar 15-20 menit
  2. Setelah itu goreng hingga matang
Cara membuat sambal:
  1. Untuk sambalnya; potong dadu cabe, bawang, dan tomat, kemudian iris daun jeruk dan jahe.
  2. Aduk rata rajangan tersebut kemudian tambahkan perasan jeruk limo dan kecap secukupnya.
  3. Sajikan ikan beserta sambalnya.

Note:
  • Sambal bisa ditaburkan bersama ikan ataupun di cocol.
  • Ikan dapat diganti dengan ikan lain seperti gurame, mujair, bawal, kerapu dan lainnya sesuai selera.

------------------------Selamat Mencoba --------------------------

Selasa, 24 Mei 2011

Perkembangan Kognitif Menurut Jean Piaget

Jean Piaget merupakan biolog psikolog kelahiran Swiss tahun 1896 -1980. Ia merupakan salah satu tokoh yang banyak meneliti tentang masalah kognitif atau kemampuan berfikir yang mana teorinya bayak dijadikan acuan bagi para psikolog hingga saat ini.

Adapun perkembangan kognitif menurutnya dibagi menjadi empat tahap yaitu:
  1. Tahap Sensori Motor (0 - 2 tahun)
    Pada tahap ini perkembangan anak lebih bersifat motorik dan lebih merupakan latihan dari schema yang sudah ada seperti:

    • Mengisap
    • Menggenggam
    • Prilaku sederhana seperti berlari dan berjalan

    Setelah enam bulan sebelum masa ini (sekitar 18- 24 bulan), anak mulai bisa melakukan operations dimana pada bulan-bulan tersebut dianggap sebagai timbulnya kemampuan berfikir yang sebenarnya.

  2. Tahap Pra-operasional (2- 7 tahun)
    Pada tahap ini anak sudah bisa melakukan representatif simbolis yang ia dapatkan dari rangsangan-rangsangan melalui indranya.

    Tahapan pra-operasional ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
    1. Masa prakonseptual (2-4 tahun)
      Masa prakonseptual ditandai dengan pola pikir egosentris dimana anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya sendiri.

      Pola pikir pada tahap ini dibagi menjadi dua yaitu:
      • Penalaran transduktif
        • Penalaran dimana anak menarik kesimpulan pada suatu peristiwa tertentu.

          con:
          Ketika anak melihat bebek peliharaannya bertelur maka ia beranggapan bahwa setiap binatang pasti bertelur

        • Atau penalaran dimana anak menarik kesimpulan pada ciri-ciri objek tertentu.

          con:
          Motor dan sepeda itu sama karena bannya ada dua

      • Penalaran sinkretik
        Penalaran jenis ini terjadi bila anak mulai selalu mengubah-ubah kriteria klasifikasinya.

        con:
        Pada mulanya seorang anak mengelompokan melati, mawar, kamboja, lili, dan angrek sendiri-sendiri, kemudian ia mulai mengelompokan mereka berdasarkan warnanya; lalu besar kecilnya; dan kemudian wangi tidaknya

    2. Intuitif (4-7 tahun)
      Pola pikir anak masih berdasarkan intuisinya atau perasannya, penalarannya masih kaku, terpusat pada bagian-bagian tertentu dari objek, dan masih semata-mata didasarkan atas penampakan dari objek.

      con:
      Sepeda rodanya ada dua jadi kalau rodanya lebih dari dua maka itu bukan sepeda.

  3. Tahap Operasional Konkrit (7- 12 tahun)
    Seorang anak pada tahapan ini sudah dapat berfikir secara konservasi dan seriasi meskipun pemikiran logisnya masih berdasarkan oleh objek yang konkrit.

    1. Konservasi
      Dimana anak sudah mempunyai penalaran bahwa suatu objek yang diubah bagaimanapun bentuknya bila tidak ditambah atau diurangi, maka volumenya akan tetap.

      con:
      Air satu liter di ember akan tetap sama volumenya walaupun dimasukan kedalam bak mandi.

    2. Seriasi
      Anak sudah mulai mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya, misalnya tinggi, besar, warna, wangi, bentuk dll.

      con:
      Bunga mawar, melati, dan kenanga merupakan beberapa bunga yang mempunyai bau yang harum.

  4. Tahap Operasional-formal (>12 tahun)
    Ditahap ini anak sudah mampu membayangkan bentuk suatu benda tanpa harus melihat objek benda tersebut. Pola berfikirnya sudah lebih fleksibel dan mampu melihat persoalan dari berbagai sudut pandang.

    con:
    • Meskipun sepeda yang ia lihat rodanya ada 4 tapi tetap saja namanya itu sepeda.

Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Senin, 23 Mei 2011

Nasi Goreng Kuning

Hanya punya waktu 30 menit untuk siap-siap pergi kekantor atau sekolah di pagi hari?
Laper tapi malas membuat masakan yang rumit?
Nasi goreng kuning merupakan salah satu menu yang dapat di coba untuk siapa saja yang hanya memiliki sedikit waktu di pagi hari. Pembuatannya hanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit.

Bahan:
  1. Nasi kurang lebih semangkuk (untuk 2 porsi)
  2. 1 butir telur ayam
Bumbu:
  1. 5 siung bawang merah
  2. 2 siung bawang putih
  3. 2 buah cabe merah
  4. Dua ruas kunyit
  5. Garam
Cara memasak:
  1. Iris bawang, cabe, dan kunyit kemudian goreng hingga matang
  2. Masukan telur
  3. Setelah matang masukan nasi dan garam aduk hingga matang dan sajikan.

---------------------------- Selamat Mencoba -------------------------

Kamis, 19 Mei 2011

Faktor Error dalam Tes Psikologi

Dewasa ini tes psikologi banyak digunakan dalam proses seleksi calon penerimaan baik penerimaan mahasiswa baru maupun karyawan baru. Untuk perusahaan, biasanya mereka mengunakan tes psikologi untuk melihat kepribadian, kecendrungan, maupun daya nalar para kandidat yang kemudian akan dikorelasikan dengan tes- tes lainnya seperti pengetahuan umum, tes bidang akademik, dan wawancara agar memperoleh calon karyawan yang sesuai dengan yang diminta oleh ouwner.

Walaupun tes psikologi dapat dijadikan acuan untuk melihat kepribadian, kecendrungan, maupun daya nalar kandidat, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam tes tersebut juga terkadang terdapat error tes yang antara lain disebabkan oleh:

  1. Dari segi testi (dalam hal ini calon karyawan)
    • Kurangnya konsentrasi
    • Cemas
    • Jenuh
    • Tegang
    • Lapar
    • Bosan
    • Lelah dll

    Hal-hal tersebut dapat menurunkan motivasi testi dalam mengerjakan soal tes, sehingga bisa jadi apa yang dijawab oleh testi tidak mencerminkan diri mereka.

  2. Dari segi tester
    • Jutek
    • Tidak jeli
    • Intruksi tidak jelas

  3. Hal-hal selain tester dan testi
    • Gaduh
    • Panas
    • Bau
    • Ada yang terlambat
    • Ruangan terlalu sempis sehingga terkesan sumpek
Oleh karena itu, ada baiknya seorang tester dapat mengantisipasi hal-hal tersebut agar error tes dapat diminimalisir sehingga dapat diperoleh validitas maupun reliabilitas tes yang tinggi.

Sumber:
Mata kuliah psikodiaknostik 2006

Entri Populer