- Sikap terhadap diri sendiri
Prillaku yang ditunjukan biasanya:- Memiliki penilaian yang realistik terhadap kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada dirinya
- Menunjukan penerimaan diri
- Memiliki jati diri yang positif
Con:
Walaupun A memiliki wajah yang dapat dikatakan tidak cantik, namun ia tidak pernah menginginkan merupah bentuk wajahnya seperti orang lain dengan oprasi plastik. - Persepsi terhadap realitas
Prillaku yang ditunjukan biasanya:- Memiliki pandangan yang realitas terhadap diri maupun dunia di luar dirinya
- Memiliki pandangan yang realitas terhadap diri maupun dunia di luar dirinya
- integrasi
Prillaku yang ditunjukan biasanya:- Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stress.
Walaupun A pernah disakiti oleh B karena B menikah dengan C, namun itu tidak membuat A membenci semua kaum seperti B. - Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stress.
- Kompetensi
Prillaku yang ditunjukan biasanya:- Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang memadai untuk mengatasi berbagai problem hidup.
Con:
Walaupun A patah hati, ia tidak pernah berfikir untuk bunuh diri karena menurutnya masih banyak orang yang menyayanginya. - Otonomi
Prillaku yang ditunjukan biasanya:
Memiliki kemandirian, tanggung jawab dan penentuan diri (self-determination, self- direction) yang memadai disertai kemampuan yang cukup untuk membebaskan diri dari bebagai pengaruh sosial.
Con:
Walaupun bayak teman A yang menggunakan narkoba, tetapi A tidak terpengaruh untuk mencoba memakai narkoba - Pertumbuhan aktualisasi diri
Prillaku yang ditunjukan biasanya:- Menunjukan kecendrungan ke arah yang semakin matang, berkembang kemampuannya, dan mencapai pemenuhan diri sebagai pribadi.
Con:
A berusaha untuk menjadi pribadi yang dapat menerima permasalahan yang dihadapi dengan lapang dada dan berusaha berfikir lebih dewasa sehingga tidak ada dendam ataupun kekecewaan yang dapat membuatnya putus asa. - Menunjukan kecendrungan ke arah yang semakin matang, berkembang kemampuannya, dan mencapai pemenuhan diri sebagai pribadi.
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar