Minggu, 12 Juni 2011

Ciri-ciri orang yang sehat-normal

Secara umum, seseorang dapat dikatakan sehat-normal apabila ia menunjukan beberapa ciri prilaku pada beberapa aspek atau bidang penyesuaian diri yang antara lain:
  1. Sikap terhadap diri sendiri
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki penilaian yang realistik terhadap kelebihan ataupun kekurangan yang ada pada dirinya
    • Menunjukan penerimaan diri
    • Memiliki jati diri yang positif

    Con:
    Walaupun A memiliki wajah yang dapat dikatakan tidak cantik, namun ia tidak pernah menginginkan merupah bentuk wajahnya seperti orang lain dengan oprasi plastik.

  2. Persepsi terhadap realitas
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki pandangan yang realitas terhadap diri maupun dunia di luar dirinya

  3. integrasi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflik batin yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stress.

    Con:
    Walaupun A pernah disakiti oleh B karena B menikah dengan C, namun itu tidak membuat A membenci semua kaum seperti B.

  4. Kompetensi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang memadai untuk mengatasi berbagai problem hidup.

    Con:
    Walaupun A patah hati, ia tidak pernah berfikir untuk bunuh diri karena menurutnya masih banyak orang yang menyayanginya.

  5. Otonomi
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    Memiliki kemandirian, tanggung jawab dan penentuan diri (self-determination, self- direction) yang memadai disertai kemampuan yang cukup untuk membebaskan diri dari bebagai pengaruh sosial.

    Con:
    Walaupun bayak teman A yang menggunakan narkoba, tetapi A tidak terpengaruh untuk mencoba memakai narkoba

  6. Pertumbuhan aktualisasi diri
    Prillaku yang ditunjukan biasanya:
    • Menunjukan kecendrungan ke arah yang semakin matang, berkembang kemampuannya, dan mencapai pemenuhan diri sebagai pribadi.

    Con:
    A berusaha untuk menjadi pribadi yang dapat menerima permasalahan yang dihadapi dengan lapang dada dan berusaha berfikir lebih dewasa sehingga tidak ada dendam ataupun kekecewaan yang dapat membuatnya putus asa.




Sumber:
Supratiknya, A. 1995. Mengenal Prilaku Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer