Selasa, 05 Juli 2011

Pengertian Lupa dan Teori Lupa

Duh maaf gw lupa ni...!!!??, kita sering sekali mendengar kata-kata ini atau bahkan mengatakan sendiri kata-kata tersebut apabila kita tidak mengingat sesuatu atau lupa akan sesuatu.

Sesungguhnya tidak ada yang mempunyai ingatan yang lemah karena semua itu adalah kemampuannya untuk menggoorganisasikan otaknya, hanya saja ingatan yang lemah dapat disebabkan karena kelainan dalam pemprosesan informasi. Dan semakin banyak tidur, maka semakin sulit kita mengkinerjakan otak karena kita banyak menghirup zat asam disaat tidur.

Menurut Irwanto dalam bukunya Piskologi Umum, lupa merupakan suatu gejala di mana informasi yang telah disimpan tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. Ada lima macam teori tentang lupa yang akan kita bahas, adapun teori tersebut yaitu:
  1. Decay theory
    Teori ini beranggapan bahwa memori akan semakin aus dengan berlangsungnya waktu bila tidak diulang kembali (rehearsal). Atau secara sedehananya kita akan lupa bila kita tidak mengingat-ingat atau mengulang kembali sesuatu

  2. Interference theory
    Terjadinya lupa dapat disebabkan karena:
    • Terjadinya penumpukan memori
    • Terpengaruhnya atau tercampurnya informasi yang satu dengan informasi yang lainya. Terpengaruh atau tercampurnya informasi dapat dibedakkan menjadi dua, yaitu:
      • Interferensi retroaktif:
        Informasi yang baru menyebabkan susahnya kita mengingat informasi yang lama
      • Interferensi proaktif
        Dimana informasi yang sudah tersimpan di memori jangka panjang mempersulit masuknya informasi yang baru

  3. Retrieval failure
    Teori ini beranggapan bahwa lupa atau kegagalan mengingat disebkan karena kurang memadainya petunjuk

  4. Motivated forgetting
    Menurut teori ini, hal-hal yang tidak menyenangkan cendrung untuk dilupakan

  5. Gangguan fisiologis
    Selain empat teori diatas, gangguan fisiologis ternyata juga dapat menyebabkan seseorang menjadi lupa, misalnya pada orang yang terkena amnesia, dimana lupa dapat terjadi karena adanya gangguan pada engram (perubahan fisik di bagian otak yang disebabkan olah faktor-faktor biokimiawi otak).

    Amnesia dapat dibagai menjadi dua, yaitu:
    • Amnesia retrogad
      Lupa akan informasi yang telah lalu

    • Amnesia anterograd
      Lupa akan informasi yang baru saja diterima
Setiap orang pasti menginginkan memiliki daya ingat yang tinggi dan cendrung menghindari lupa karena tidak jarang kita memperoleh kerugian dari lupa, misalnya saja ketika kita lupa mengerjakan tugas yang akan dikumpulkan saat itu juga. Nah untuk meningkatkan kemampuan mengingat ada baiknya kita melakukan hal-hal dibawah ini, yang antara lain:
  1. Retrieval atau melakukan pengulangan
    Con:

    Agar tidak lupa dengan perkalian Ana mencoba belajar berhitung tentang perkalian kembali

  2. Ketika kita ingin mengkoorganisasikan otak kita, maka agar mudah kita harus mengaitkan sesuatu dengan konteks-konteks tertentu, seperti ruang, tempat, perasaa, nama dll. Atau secara sederhanya peristiwa tertentu kita beri arti agar mudah mengingat
    Con:

    Pelangi terjadi setelah turun hujan.

  3. Mengkoorganisasikan informai sedemikian rupa sehinga dapat diingat kembali misalnya dengan menggunakan jembatan keledai dan Jost
    Con:

    • Jembatan keledai: TNI (Tentara Nasional Indonesia)
    • Teknik jost: 12 x 1 lebih baik daripada kita harus menyebutnya 1 x 12
Note:
untuk mengingatkan teori mengenai memori silakan klik di:
http://ratunisaindriasari.blogspot.com/2011/07/sistem-memori-pada-manusia.html


Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo
Catatan "Pengantar Psikologi" Jakarta: 2005

3 komentar:

Entri Populer