- Perlu waktu dan latihan.
- Menetap.
- Adanya proses.
- Adanya perubahan. Perubahan ini dapat dibagi dua, yaitu:
- Perubahan yang nampak (terlihat dari gerakannya).
Misalnya: shalat, olahraga, dan tarian.
- Perubahan yang tidak nampak (terlihat dari berfikir dan mengingat (kognitif)).
Teori belajar itu bermacam-macam, namun untuk pembahasan kali ini saya akan memaparkan mengenai teori belajar behaviorisme. Adapun prinsip dasar Behaviorisme yaitu:Misalnya: moral, spiritual, dan emosi.
- Teori ilmu jiwa daya, dayanya yaitu:
- Ingatan.
- Berfikir. Berfikir disini dapat berupa berfikir tentang sesuatu yang benar atau salah dan berfikir mengenai dirinya sendiri maupun orang lain.
- Fantasi atau angan-angan.
- Belajar kognitif.
- Belajar kognitif ini dapat digunakan apabila anak telah siap.
- Kognitif dalam behaviorisme baru berupa mekanisme dan belum ada pemahaman.
- Perlu ada pengulangan.
- Belajar psikomotor atau keterampilan.
Dalam belajar ini ada proses trial and error misalnya ketika anak belajar sepeda.
- Belajar prilaku atau sikap (afektif).
- Tidak memakai teori.
- Adanya peniruan dan peneladanan.
- Adanya pembiasaan, misalnya anak diajarkan membiasakan cuci makan dulu sebelum makan.
- Implikasi dalam merubah prilaku.
- Apabila ingin merubah prilaku, maka kita dapat merubah situasinya. Contoh:
"Sampah"
Apabila lingkungan terlihat bersih maka orang pun akan merasa tidak enak bila ia buang sampah sembarangan.
- Kita dapat merubah prilaku kita bila kita takut akan sesuatu. Contoh:
Bila ada anjing maka kita membiasakan diri kita untuk bersikap tenang maka lama-lama kita tidak akan takut lagi.
Sumber:
Catatan matakuliah Psikologi Pendidikan. 2005. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar