Adapun perkembangan kognitif menurutnya dibagi menjadi empat tahap yaitu:
- Tahap Sensori Motor (0 - 2 tahun)
Pada tahap ini perkembangan anak lebih bersifat motorik dan lebih merupakan latihan dari schema yang sudah ada seperti:- Mengisap
- Menggenggam
- Prilaku sederhana seperti berlari dan berjalan
Setelah enam bulan sebelum masa ini (sekitar 18- 24 bulan), anak mulai bisa melakukan operations dimana pada bulan-bulan tersebut dianggap sebagai timbulnya kemampuan berfikir yang sebenarnya. - Tahap Pra-operasional (2- 7 tahun)
Pada tahap ini anak sudah bisa melakukan representatif simbolis yang ia dapatkan dari rangsangan-rangsangan melalui indranya.
Tahapan pra-operasional ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:- Masa prakonseptual (2-4 tahun)
Masa prakonseptual ditandai dengan pola pikir egosentris dimana anak melihat dunia hanya dalam hubungan dengan dirinya sendiri.
Pola pikir pada tahap ini dibagi menjadi dua yaitu:- Penalaran transduktif
- Penalaran dimana anak menarik kesimpulan pada suatu peristiwa tertentu.
con:
Ketika anak melihat bebek peliharaannya bertelur maka ia beranggapan bahwa setiap binatang pasti bertelur - Atau penalaran dimana anak menarik kesimpulan pada ciri-ciri objek tertentu.
con:
Motor dan sepeda itu sama karena bannya ada dua
- Penalaran dimana anak menarik kesimpulan pada suatu peristiwa tertentu.
- Penalaran sinkretik
Penalaran jenis ini terjadi bila anak mulai selalu mengubah-ubah kriteria klasifikasinya.
con:
Pada mulanya seorang anak mengelompokan melati, mawar, kamboja, lili, dan angrek sendiri-sendiri, kemudian ia mulai mengelompokan mereka berdasarkan warnanya; lalu besar kecilnya; dan kemudian wangi tidaknya
- Penalaran transduktif
- Intuitif (4-7 tahun)
Pola pikir anak masih berdasarkan intuisinya atau perasannya, penalarannya masih kaku, terpusat pada bagian-bagian tertentu dari objek, dan masih semata-mata didasarkan atas penampakan dari objek.
con:
Sepeda rodanya ada dua jadi kalau rodanya lebih dari dua maka itu bukan sepeda.
- Masa prakonseptual (2-4 tahun)
- Tahap Operasional Konkrit (7- 12 tahun)
Seorang anak pada tahapan ini sudah dapat berfikir secara konservasi dan seriasi meskipun pemikiran logisnya masih berdasarkan oleh objek yang konkrit.- Konservasi
Dimana anak sudah mempunyai penalaran bahwa suatu objek yang diubah bagaimanapun bentuknya bila tidak ditambah atau diurangi, maka volumenya akan tetap.
con:
Air satu liter di ember akan tetap sama volumenya walaupun dimasukan kedalam bak mandi. - Seriasi
Anak sudah mulai mampu mengklasifikasikan objek menurut berbagai macam cirinya, misalnya tinggi, besar, warna, wangi, bentuk dll.
con:
Bunga mawar, melati, dan kenanga merupakan beberapa bunga yang mempunyai bau yang harum.
- Konservasi
- Tahap Operasional-formal (>12 tahun)
Ditahap ini anak sudah mampu membayangkan bentuk suatu benda tanpa harus melihat objek benda tersebut. Pola berfikirnya sudah lebih fleksibel dan mampu melihat persoalan dari berbagai sudut pandang.
con:- Meskipun sepeda yang ia lihat rodanya ada 4 tapi tetap saja namanya itu sepeda.
Sumber:
Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar