Minggu, 09 Desember 2012

Pola Mengasuh Anak Sejak Umur 1,5 -3 Tahun

Bekasi, 10 Desember 2012


Wah hari ini saya menemukan sebuah buku bagus yang sudah lama tertumpuk di meja, sebuah buku saku yang pernah saya dapatkan dari orang tua ketika saya baru memperoleh buah hati.

Dan hari ini izinkan saya berbagi mengenai isi buku kecil ini dan beberapa contoh sederhana yang biasanya saya terapkan kepada sang buah hati berdasarkan beberapa sumber yang pernah saya peroleh, semoga pembahasan kita kali ini dapat bermanfaat bagi kalangan ibu muda ataupun masyarakat pada umumnya.

Tahapan perkembangan anak pada usia 1, 5 - 3 tahun disebut pula dengan tahapan pembentukan kemandirian hal ini disebut demikian karena pada usia ini anak telah bertambah matang dalam perkembangan fisik, dan sudah dapat berbicara dan berjalan. Ia mulai menyadari bahwa gerakan badannya dapat diaturnya sendiri, dikuasai dan digunakan untuk suatu maksut.

Pada tahapan ini sebagai orang tua ada baiknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
  • Memberikan dorongan agar anak dapat bergerak bebas namun orang tua harus bersikap tegas untuk melindungi bahaya. 
Contoh: 
Biarkan anak belajar menulis atau mencoret-coret semaunya tapi tetap harus memperhatikannya jangan sampai alat tulisnya ia masukan kedalam mulutnya.

Tips:

  1. Biasakan anak untuk menulis di buku tempat ia belajar menulis agar anak tidak sembarangan menulis (hal ini dapat mengurangi anak untuk mencoret-coret tembok).
  2. Gunakan alat tulis yang aman misalnya pensil, pulpen, dan sepidol khusus anak yang hanya berisi air putih sebagai tintanya, atau papan tulis yang alat tulisnya menggunakan magnet untuk menulisnya. Kalau bisa jangan dulu menggunakan spidol atau krayon karena selain spidol memiliki bau kedua alat ini juga takut termakan karena dalam tahun-tahun ini anak masih suka memasukan benda kedalam mulutnya.

  • Mengajak anak dan berbicara dengan kalimat pendek-pendek yang penuh arti.
Tips:
Intinya kita selaku orang tua banyak-banyaklah berkomunikasi dengan anak baik dengan kata-kata ataupun bahasa tubuh kita, misalnya mengatakan tidak sambil menggelengkan kepala bila kita melarang mereka dan bertepuk tangan sambil memujinya bila ia melakukan hal yang baik dan benar. 
Mengajarkan kosakata ataupun kalimat kepada anak selain memperbanyak komunikasi ada baiknya kita juga menyanyikan atau mendengarkan mereka beberapa lagu anak-anak sambil sedikit-sedikit mengajak ia bernyanyi dengan kita.

  • Memberikan kesempatan makan sendiri.
Pada usia ini ajarkan anak untuk membiasakan makan makanannya sendiri, selain menjarkan agar mereka dapat makan sendiri ini juga dapat mengurangi beban kita dalam mengasuhnya.
Tips:
Bila anak sulit untuk makan, cobalah memberikan makan yang bervariasi, ciptakan suasana makan yang menyenangkan (bisa sambil menyetelkan musik ataupun acara kesenangannya) dan ajak makan bersama-sama dengan kita. Bila masih susah juga, maka beri anak banyak makan buah, kue-kue, atau susu agar asupan gizi tetap terpenuhi. Tapi kita juga jangan cepat menyerah, karena mereka susah makan maka kasih saja susu. 

  • Mendorong anak mau bermain dengan anak lainnya.
Mendorong anak untuk bermain dengan anak lain ini sama saja mengajarkan mereka bersosialisasi dengan teman sebayanya, mengenalkan beragam gender, pengelompokan tua dan muda, dapat mengembangkan motorik halus dan kasarnya, serta dapat mengembangkan kepercayaan dirinya.

  • Memberi anak permainan yang sederhana. 
Contoh:
  1. Permainan tebak gambar
  2. Menyusun balok
Tips:
Permaian yang kita berikan harus permainan yang dapat mengasah intelegensi,  keterampilan motorik, dan kreatifitasnya.

  • Melatih sopan santun dan disiplin secara sederhana.
Contoh:  
  1. Mencium tangan bila ayah ibunya baru pulang atau pergi.
  2. Mengucapkan salam bila datang dan pergi.
  3. Menaruh atau merapihkan kembali barang-barang yang telah dimainkannya.

 Bila pada tahapan ini anak terjadi masalah dalam mencapai rasa kemandiriannya maka:
  1. Anak dikuasai oleh rasa malu dan ragu-ragu serta pengekangan diri yang berlebihan.
  2. Dapat terjadi sikap melawan dan berontak.
  3. Kesulitan makan, terutama bila ibu memaksa makan.
  4. Suka ngambek, tingkah laku kejam atau sadistik.
  5. Tingkah laku menentang dan keras kepala. Hubungan dengan orang lain diwarnai oleh sikap menyerang atau agresif.
Sekian dulu pembahasan dari saya, semoga bermanfaat.............................


Daftar pustaka:

Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat, Direktorat Jendral Bina Kesehatan MAsyarakat Departemen Kesehatan RI. Pola Mengasuh Anak Sejak Umur 1,5 Tahun Sampai 3 Tahun. 2007. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer