Senin, 08 Maret 2010

Perkembangan Masa Remaja

Pengertian Remaja

Istilah Adolescence berasal dari bahasa latin adolescare yang berarti ‘tumbuh’ atau ‘tumbuh menjadi dewasa’. Dalam kamus psikologi yang ditulis oleh J.P. Chaplin, 2004, Adolescence merupakan suatu periode antara pubertas dan kedewasaan, dimana usianya antara 12-21 tahun untuk anak gadis dan 13- 22 tahun untuk anak laki-laki.

Rentang usia masa remaja menurut zakiah daradjat (2003) dibagi menjadi dua, yaitu remaja awal dan remaja akhir. Dimana masa remaja awal berkisar antara 13-16 tahun dan remaja akhir antara 17-21 tahun.

Remaja awal

Perubahan yang paling menonjol pada masa ini adalah perubahan jasmani mereka yang relative cepat .
• Tubuhnya bertambah cepat akan tetapi tidak serentak seluruhnya sehingga menimbulkan ketidakseimbangan, gerak dan tubuhnya tampak kurang serasi. Contohnya;

Seorang remaja A memiliki poster tubuh yang tampak tinggi kurus dengan kaki, sedangkan hidung dan tangannya lebih besar dari bagian yang lainnya.

• Pada perkembangan kognitifnya, remaja sudah mampu berpikir abstrak dan mengambil kesimpulan yang abstrak dari kenyataan yang dilihat dan didengarnya.
• Perubahan pada kelenjar, dimana kelenjar kanak-kanak (thypus dan pienal) berhenti mengalir dan berganti dengan kelenjar seks (gonad) yang berfungsi memproduksi hormone-hormon sehingga bertumbuhlah tanda-tanda seks sekunder.

Beberapa tanda seks sekunder yang ada pada remaja yaitu;
o Pada remaja pria: terjadi perubahan suara, tumbuhnya rambut-rambut pada pangkal pipi, kumis, tumbunya jakun, dan sebagainya.
o Pada remaja putri: pinggul mulai membesar, timbulnya payudara dan kelenjar susu.

Perubahan jasmani yang relative cepat menimbulkan kecemasan pada remaja, sehingga menyebabkan terjadi kegoncangan emosi, kecemasan, dan kekhawatiran. Selain itu timbulnya dorongan seks yang memantul dalam tingkah laku dan perhatian mereka kepada lawan jenis.

Remaja akhir

Pada masa ini, perkembangan jasmani dan kecerdasannya sudah mendekati sempurna. Dengan kata lain, tubuh dan seluruh anggotanya telah dapat berfungsi dengan baik, kecerdasannya telah dianggap selesai pertumbuhannya , tinggal pengembangan dan penggunannya saya yang harus diperhatikan.

Dimasa ini terdapat berbagai gejolak perasaan yang membuat mereka terombang-ambing. Adapun gejolak yang terjadi antara lain;
1. Emosi yang saling bertentangan yang diantaranya di sebabkan oleh pertentangan dan ketidak
serasian yang terdapat dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.

Emosi yang muncul biasanya diungkapkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengkeritik orang-orang yang menyebabkan amarah. Dan kematangan emosi pada remaja terlihat bila mereka memiliki emosi yang stabil. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kematangan emosi adalah mereka harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional dan belajar menggunakan katarsis emosi untuk menyalurkan emosinya. (Hurlock, 1980)
2. Adanya pertentangan antara ajaran agama dan pengetahuan umum.
3. Dorongan seks yang semakin terasa.

Selain itu remaja merasa dirinya telah dewasa, mereka berharap atau menginginkan perhatian dan tanggapan dari orang lain, baik itu dari orang tua, guru dan maupun masyarakat agar mereka dihargai dan diperlakukan seperti orang dewasa.

Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja

Tugas perkembangan menurut Robert j Havighus adalah tugas yang muncul pada saat atau satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bahagia dan membawa keberhasilan dalam melaksanakan tugas-tugas perkembangan selanjutnya. Adapun tugas-tugas perkembangan yang harus dilakukan oleh remaja menurut Mohammad Ali dan Mohammad Asrori (2004) antara lain:
1. Mampu menerima keadaan fisiknya.
2. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa.
3. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok yang berlaian jenis
4. Mencapai kemandirian emosional.
5. Mencapai kemandirian ekonomi.
6. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota masyarakat.
7. Mengembangkan prilaku tanggung jawab social yang diperlukan untuk memasuki dunia dewasa.
8. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa dan orang tua.
9. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan.
10. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab kehidupan keluarga.



Referensi:
1. Ali, Mohammad, dan Mohammad Asrori, Psikologi Remaja Perkembangna Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara.
2. Chaplin, J.P, 2004, Kamus Lengkap Psikolog, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
3. Daradjat, Zakiah, 2003, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang.
4. Hurlock, E. B, 1980, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta: Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer