Rabu, 17 Oktober 2012

Cahaya Untuk Negeriku

"PT PLN (Persero)", apa yang pertama kali terlintas dalam benak kita bila nama itu disebut? Tahu kah kita apa yang sebenarnya mereka lakukan sehingga kita dapat menikmati malam gelap dengan cahaya, hawa panas yang mendera menjadi dingin seketika ketika kita menyalakan AC, atau nasi hangat yang dapat kita nikmati di dalam ricecooker ketika kita lapar dan lainnya?


Taukah kalian apa yang pertama kali terlintas dalam benakku ketika kata PLN terucap? listrik... huff mati lampu dan sorak sorai anak kecil ketika lampu mulai menyala.

Terkadang akupun berpikir di zaman yang telah maju sekarang ini masih ada belahan negeriku di sudut-sudut sana belum dapat menikmati indahnya listrik yang sering kali membuat kita lupa betapa mahalnya energi yang harus digunakan untuk menghasilkan sebuah listrik. Betapa borosnya kita sehingga listrik yang seharusnya juga dapat dinikmati oleh desa tertinggal tidak dimanfaatkan secara maksimal.

Tahukah kita bahwa selama ini bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh PLN untuk negeri ini bersumber dari minyak bumi yang mana bahan bakar ini bersumber dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, jadi layakkah kita menyia-nyiakan sumber daya alam ini begitu saja?

Ironis memang bila kita masih harus bertumpu pada minyak bumi yang persediannya semakin lama semakin menipis padahal negeri ini kaya akan sumber daya alam baik berupa gas, batu bara, surya, air, bahkan uranium. Pernahkah kalian berpikir mengapa hal tersebut terjadi?

Namun kita harus memberikan apresiasi yang besar atas kemajuan dan perubahan yang telah dilakukan oleh PT. PLN (Persero) karena atas kerja kerasnya PLN mulai merampingkan pasokan minyak bumi sebagai bahan baku listrik dan mulai melirik energi lain untuk menghasilkan listrik dengan pembangkit alternatif yang bersih dan ramah lingkungan, misalnya saja Pembangkit Listrik Tenaga Biomasa Sawit (PLTBS) (Sumatra) dan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit (PLTBS) Kapasitas 2 x 3.5 MW (Sumatera) yang berasal dari energi terbarukan yang bahan bakarnya yaitu berupa cangkang sawit, tebu, sekam padi, tongkol jagung, ampas-ampas tepung tapioka hingga serbuk kayu (waste power energy) karet, penggunaan bahan bakar batubara pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Lontar yang  memiliki kapasitas terpasang +2800 MW dan sebagainya untuk mendukung pencapaian target pasokan energi listrik 10.000 MW.

Selain itu sekarang kita pun telah banyak menikmati kemudahan-kemudahan dalam urusan kelistrikan misalnya saja dengan pembayaran tagihan listrik yang dapat dilakukan melalui internet banking, adanya listrik prabayar, dan informasi mengenai; sosialisasi tarif listrik, layanan online cek tagihan rekening, simulasi tagihan rekening, dan simulasi biaya tambah daya listrik dan penyambungan listrik baru dan sebagainya yang dapat dengan mudah kita akses di link http://www.pln.co.id.

Dengan adanya keterbukaan dan trasparansi yang kini telah dilakukan oleh PT. PLN (Persero) kita semua berharap tindakan KKN dapat diminimalisir dan jauh dari itu dapat hilang dalam tubuh PLN. Namun PLN sebaiknya juga jangan menutup mata dan telinga dengan kemungkinan korupsi yang mungkin saja dapat terjadi di dalam lembaganya dan saya pun berharap PLN dapat bersama-sama dengan BPK dan KPK mengawasi lubang-lubang kecil tempat tikus-tikus menggerogoti pundi-pundi rupiah yang mungkin bisa saja terjadi dalam proses pengadaan barang maupun penunjukan vendor suatu proyek dan sebagainya, sehingga pencanangan PLN bersih bisa benar-benar terwujud.

Dan dari itu semua, patutlah kita juga berbangga dengan mungkin karena ketertinggalan dan keminimalisiran kita maka munculah anak-anak bangsa yang kreatif dan inovatif dengan segala keterbatasan biaya dan pengetahuan mereka mampu mengoptimalkan air sungai untuk menghasilkan listrik mandiri di kampung mereka, menciptakan alat untuk mengubah sinar surya menjadi tenaga listrik tetapi dengan biaya alat yang jauh lebih murah dari negara lain yang telah lama mengembangkannya, menciptakan alat untuk dapat meremot lampu sesuai keinginan apa ingin diredupkan atau diterangkan, dimatikan atau dihidupkan dan sebagainya.

Saya pun berharap kontribusi yang telah diciptakan anak bangsa ini maupun dari lomba inovasi yang selama ini dilakukan oleh PLN dapat lebih digali lagi dan mendapat apresiasi serta dukungan dari pemerintah dan  PT. PLN (Persero) khusunya untuk bersama-sama mengembangkan teknologi yang telah mereka ciptakan agar indonesia terang bukan hanya impian, pemadaman bergilir bukan lagi menjadi hal yang biasa, dan listrikpun memang benar-benar telah membuat kehidupan lebih baik.


Daftar Pustaka:
  1. 2011., http://www.pln.co.id. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.
  2. 2011., Kantor Induk PT PLN (Persero) Pembangkitan Lontar. http://www.pln.co.id/kitlontar/?p=392. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.
  3. Dwipramana, Anggit. 2012., Wow, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTB) mulai tumbuh di Indonesia… .http://anggitpramana.com/2012/08/26/wow-pembangkit-listrik-tenaga-biomassa-pltb-mulai-tumbuh-di-indonesia. Diakses pada tanggal 17 Oktober 2012.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer